Top Menu

Newsopini

Cegah Titik Rawan Ini, Selamatkan Pernikahan

Redaksi
Minggu, 18 September 2022, September 18, 2022 WAT
Last Updated 2022-09-19T06:28:16Z
Firmansyah, S.Psi., M.MKes, 

Pernikahan yang langgeng dan bahagia adalah harapan dari semua orang tanpa kecuali. Pernikahan yang langgeng akan memberikan kesempatan yang seluas-seluasnya bagi suami dan istri memberikan peran secara maksimal dalam rumah tangga.

Di rumah tangga yang langgeng, aman dan sejahtera pasangan suami dan istri dapat saling berbagi tugas sehingga rumah tangga yang dibangun dan dibina berdampak yang baik bagi keduanya.

Berikutnya dalam rumah tangga yang aman, bahagia dan sejahtera pemenuhan dan perlindungan terhadap hak-hak anak terutama dalam hal pola asuh bagi anak dapat terlaksana dengan baik dan terarah oleh kedua orang tua.

Namun demikian, sesuatu yang diluar harapan suami dan istri, perceraian pun terjadi, sehingga dengan perceraian tersebut berbagai hal yang ingin dilakukan secara bersama oleh suami dan istri akhirnya berantakan.

Guna memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi orang tua untuk dapat melindungi dan memenuhi hak-hak anak, kemudian juga mendorong anak bisa tumbuhkembang maksimal, pernikahan yang aman, bahagia dan sejahtera harus dapat diwujudkan dengan baik.

Dampak Perceraian

Ada banyak dampak yang ditimbulkan oleh perceraian orang tua (suami dan istri) baik bagi suami atau pun istri dan juga bagi anak. Dampak perceraian tersebut antara lain.

1. Anak Menjadi Korban. 

Tumbuhkembang anak menjadi tidak maksimal bahkan terabaikan dengan perceraian orang tua. Dengan perceraian ibu dan ayah mereka menjadi cerita buruk dan tidak mengenakan bagi anak, kasih sayang mereka harapkan dari orang tua akhirnya terabaikan dengan adanya perceraian.

2. Masalah pengasuhan anak. 

Setelah kedua orang tua bercerai secara otomatis anak tidak akan hidup secara lengkap dengan ibu dan ayahnya melainkan anak akan hidup dengan salah satu dari keduanya atau juga karena sesuatu dan lain hal anak hidup dengan orang lain (nenek, paman, bibi atau lainnya). 

Berbagai kondisi ini tentu saja berpengaruh terhadap pola pengasuhan yang diterima anak yang terutama dalam hal pembentukan konsep diri anak.

3. Munculnya Gangguan emosi

Tidak selamanya perceraian yang terjadi membuat seseorang kehilangan perasaan cinta kepada pasangannya namun dalam perjalanan waktu ketika sudah terjadi perceraiannya ternyata mereka masih menyimpan perasaan cinta terhadap pasangannya sehingga adanya perasaan ini membuat individu takut mengambil keputusan untuk menikah lagi atau tidak.

4. Mengganggu kesehatan

Sering dengan perceraian yang terjadi membuat individu berpikir yang negatif tentang dirinya sendiri, seperti akan merasa gagal bila memutuskan untuk menikah kembali, atau jangan-jangan kehidupan pernikahan yang kedua kualitasnya lebih buruk dari pernikahan sebelumnya dan pikiran yang negatif seperti ini membuat kesehatannya terganggu.

5. Memicu Perasaan Cemburu.

Meskipun perceraian sudah terjadi kadang-kadang individu menampakan rasa cemburu kepada mantan pasangannya bila dilihatnya tengah membina hubungan atau betpacaran dengan orang lain. 

Titik Rawan Perceraian.

Ada banyak titik rawan yang muncul sebagai faktor pemicu munculnya perceraian antara suami dan istri. Adapun titik rawan tersebut, antara lain;

1. Saling Menyalahkan. Bila terjadi persoalan dalam rumah tangga antara suami dan istri saling menyalahkan, saling menuding, saling mencak-mencak, , masing-masing merasa diri paling benar dan yang lain salah, tanpa ada yang mau mengalah antara keduanya.

2. Tidak Mau Berkompromi. Kondisi ini sering meruncing masalah antara suami dan istri sehingga keduanya ketika diberikan usul atau pun saran guna menyelesaikan masalah rumah tangganya, pihak suami atau pun istri tetap bertahan pada prinsipnya masing-masing.

3. Tidak Mau Mendengarkan. Secerdas apapun nasehat yang diberikan baik oleh istri atau pun suami atau juga oleh orang lain, ketika suami atau pun istri tidak mau mendengarkan, berbagai persoalan rumah tangga yang ingin diselesaikan tidak akan ditemukan solusinya.

4. Tidak Mau Terbuka. Tidak saling terbuka atas berbagai persoalan yang terjadi di rumah tangga, berdampak tidak baik bagi suami ataupun istri atau juga bagi keduanya. Saling terbuka antara suami dan istri atas berbagai persoalan yang terjadi dapat membuat rumah tangga berjalan baik sesuai harapan.

5. Tidak mau memaafkan. Bila suami dan istri tidak mau memaafkan kesalahan atau kekhilafan pasangannya tidak membuat rumah tangga bisa berlangsung baik-baik saja namun dapat menjadi pemicu keretakan hubungan dalam rumah tangga. Keharmonisan dan ketentraman batin bagi suami atau istri akan sulit diwujudkan ketika masing-masing tidak mau memaafkan pasangannya.

Doa Kebaikan Rumah Tangga

Berdoa untuk kebaikan rumah tangga adalah hal yang dianjurkan bahkan bila dilakukan mendorong rumah tangga yang dibangun akan diberikan barokah oleh Allah SWT.

Ada salah satu doa dari banyak doa yang diajarkan Baginda Rasulullah SAW, untuk kebaikan rumah tangga, adapun doa tersebut adalah;

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Rabbana hablana min azwaajina wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw waj’alna lil muttaqiena imaamaa.

Makhfumnya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al Furqan ayat 74).

Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua terutama untuk membuat rumah tangga terus harmonis, langgeng dan bahagia, terutama untuk melindungi dan memenuhi hak-hak anak, sehingga anak bisa tumbuh dan kembang secara maksimal.

Penulis Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi "Buah Hati" juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Dompu dan Anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Dompu.

Penulis Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi "Buah Hati" juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Dompu dan Anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Dompu.(***)

TrendingMore