Top Menu

advertorialNews

Bupati Kenakan Muna Pa'a Saat Terima Opini WTP

Redaksi
Selasa, 07 Mei 2024, Mei 07, 2024 WAT
Last Updated 2024-05-07T15:55:24Z
Dompu,-Tidak hanya bangga dengan Kabupaten Dompu yang telah menunjukan kinerja terbaik dalam hal pengelolaan keuangan negara sehingga diapresiasi mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2023 dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia.

Opini WTP yang kembali disandang pemerintah untuk ke 10 kalinya dan diterima langsung Bupati Dompu, H. Kader Jaelani dari Kepala Perwakilan BPK NTB Jum’at (03/04/24), tentunya patut disyukuri ditengah banyak Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia yang menginginkan hal yang sama yaitu mendapatkan Opini WTP atas pengelolaan keuangan negara.
 
Pada prosesi berlangsungnya penyerahan Opini WTP di Gedung BPK di Jalan Udayana Kota Mataram tersebut, ada yang menarik.

Pasalnya, salah seorang tamu undangan menanyakan pakaian yang dikenakan Bupati Dompu yang terlihat elegan, indah dan berbeda dengan pakaian adat daerah lain. 

“Saya ditanya oleh seorang tamu undangan perihal pakaian yang dikenakan Bupati Dompu,” cerita Firmansyah, S.Psi Ahli Muda Pranata Humas Bagian Komunikasi Pimpinan Prokopim Setda Dompu.

Seorang tamu undangan yang tidak menyebutkan namanya tersebut, merasa penasaran terkait pakaian dan motif kain yang dikenakan orang Nomor Satu di Dompu. 

“Mas, kira-kira apa yah nama pakaian yang dikenakan Bupati Dompu itu”, tanya tamu undangan yang saat itu duduk tepat disebelahnya.

Mendapat pertanyaan yang seperti itu, Firmansyah menjelaskan bahwa pakaian yang dikenakan Bupati merupakan pakaian Tenunan Muna Pa’a. “itu pakaian Muna Pa’a”, jawabnya.

Lebih rinci ia menjelaskan, pakaian yang dinekanakan Bupati merupakan motif (Ragam Hias, red) kain Muna Pa’a yang mempunyai ciri khas dan berbeda dengan daerah lain. 

“Kain muna Pa’a berbentuk rajutan bedek Bambu (Jarimpi) atau deretan batu bata yang dipahat,” ucapnya.

Beberapa wilayah yang menjadi sentra produksi kain tersebut berada di Desa Saneo, Wawonduru, Manggeasi dan Desa Madaprama . 

“Kalau di Desa Ranggo merupakan wilayah yang paling banyak penenun baik perorangan dan tergabung dalam beberapa kelompok,” katanya.
 
Ragam hias yang lainnya, ada Dumu Kakando, Afi Ala, Nggusu Waru, Jompa atau Godo, Dumu Haju, Cori Waji atau Weri, Kapi Keu dan Wunta Cengke, ujarnya.

Kembali Firmansyah menjelaskan, Tenunan Muna Pa'a adalah tenunan khas yang hanya dimiliki Kabupaten Dompu dan tidak terdapat di daerah lain.

“Tenunan Muna Pa’a merupakan warisan budaya turun temurun para leluhur daerah Kabupaten Dompu dan telah bersertifikat Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek RI,” ujarnya.

Ia menawarkan, bila berkeinginan untuk mengenakan pakaian Muna Pa’a, silakan kunjungi Kabupaten Dompu  dalam waktu dekat yang akan mengadakan Dompu Expo di Bumi Nggahi Rawi Pahu.

“Ayo, sempatkan diri berkunjung ke Kabupaten Dompu,” ajaknya. (Adv)

TrendingMore