Dompu,-Banjir bandang yang masuk dan merendam ratusan rumah warga Desa Kwangko dan Dusun Lara Desa Nangatumpu Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB yang terjadi Jumat (05/02) sekitar pukul 17.20 wita kemarin ternyata berakhir sangat parah.
Selain merendam ratusan rumah, banjir juga melenyapkan 10 unit rumah permanen dan semi permanen milik warga dua desa setempat. Dari 10 unit rumah yang terbawa arus tersebut yakni sebanyak 6 unit rumah milik warga Desa Kwangko dan 4 unit milik warga Dusun Lara Desa Nangatumpu.
"Kalau di Desa Kwangko ada 6 rumah warga yang terbawa arus banjir, dari 6 rumah itu diantaranya rumah permanen dan setengah permanen,"demikian kata Kades Kwangko, Assalam pada media ini saat dihubungi via telepon seluler nya.
Assalam juga mengaku bahwa bendungan raba dobu milik warga Desa Kwangko telah jebol sehingga banjir leluasa merusak sekitar ratusan hektar lahan pertanian milik warga."banyak jagung warga yang siap panen rusak dan gagal panen akibat hantaman banjir,"aku Kades Kwangko ini.
Selain itu Kepala Desa Nangatumpu, Abdul Azis juga mengakui hal itu. Dimana 4 unit rumah warganya yang berada di dusun lara desa Nangatumpu juga hilang terbawa arus banjir. Sedangkan sekitar puluhan rumah rusak berat.
"Kita masih melakukan pendataan lagi soal barang berharga milik warga yang hilang terbawa arus banjir ini. Yang jelas sangat banyak barang berharga milik warga saya yang terbawa arus banjir, dan jumlah kerugian ditaksir sekitar ratusan juta rupiah,"kata Kades Nangatumpu saat dikonfirmasi dilokasi banjir Sabtu tadi.
Sementara Sekretaris PMI Kabupaten Dompu, Drs. Wahyudin pada media ini saat diwawancarai usai melakukan pendataan korban banjir pada dua desa setempat, juga membenarkan 10 unit rumah warga hilang terbawa arus banjir bandang.
"Berdasarkan hasil pendataan kita dari PMI dan Tagana bahwa jumlah rumah yang terendam banjir yakni ratusan dan 10 unit rumah pada dua desa terbawa arus banjir. Saat ini kita masih membantu korban banjir membersihkan rumahnya dari lumpur tebal dan material yang nyangkut dihalaman rumah warga dengan menggunakan mesin penyedot dan peralatan seadanya saja,"ujar Wahyudin.
Sementara keterangan seorang korban banjir, Parlan warga Dusun Lara mengaku bencana banjir bandang yang terjadi Jumat kemarin masuk ke pemukiman warga disertai hujan lebat. Banjir muncul dari arah gunung yang ada dibelakang perkampungan dan masuk menghantam pagar pembatas SDN 09 Manggelewa hingga merobohkan pagar dan pintu gerbang sekolah tersebut.
Derasnya air banjir membuat warga panik dan lari menghindar untuk mencari tempat yang lebih aman untuk berlindung, bahkan warga sendiri tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga milik mereka."sering kali terjadi banjir di dusun kami hanya saja banjir ini yang paling besar,"aku Parlan yang dibenarkan korban banjir lainnya.
Dijelaskan Parlan, selain merendam dan merusak rumah warga, banjir juga merusak sekitar ratusan hektar lahan pertanian yang telah ditanami jagung dan padi. Bahkan banjir juga merusak sekitar ratusan hektar tambak ikan warga."akibat banjir jumlah kerugian warga Dusun Lara Desa Manggelewa ditaksir sekitar ratusan juta rupiah,"jelas Parlan.
Pasca banjir, hingga kini pihak pemerintah kabupaten Dompu sendiri belum terlihat turun lokasi untuk melihat kondisi warga korban banjir, hanya saja tim PMI, Tagana dan BPBD kabupaten Dompu telah turun menyalurkan bantuan berupa makanan dan terpal."sampai saat ini belum ada pemerintah daerah yang datang melihat kondisi kami yang menjadi korban banjir ini,"ujar sejumlah korban banjir.(amin)