Dompu,-Dampak dari pergeseran tanah hingga menyebabkan 19 jiwa dari 4 kepala keluarga yang ada di Lingkungan Bali Dua RT.18 RW.08 Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB, kehilangan tempat tinggal akibat kerusakan bangunan yang sangat parah sehingga tidak layak untuk ditempati lagi akibat roboh dan retak pada bagian dinding, ternyata menyisahkan kesedihan yang mendalam bagi para korban.
Kejadian bencana alam yang terjadi pada Rabu (05/01/22) sekitar pukul 14.30 wita tadi, memaksa para korban harus mengungsi sementara waktu ditempat keluarga maupun kerabat dekatnya setelah kediamannya mengalami kerusakan yang cukup fatal.
Apa penyebab dari pergeseran tanah tersebut ?
Dikutip dari rilisan Kodim 1614/Dompu berdasarkan keterangan yang diperoleh dari seorang warga Kelurahan Simpasai yang bernama Iyut, bahwa sejak 2 hari yang lalu disekitar lokasi kejadian pergeseran tanah, ditemukan kondisi tanah yang sudah agak menurun dari kondisi sebelumnya. Hal itu diduga karena terkikisnya tanah akibat luapan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Ke empat rumah warga yang menjadi korban pergeseran tanah tersebut berada di bantaran sungai,"demikian kata Iyut.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Koordinator Tagana Kabupaten Dompu, Nasrullah. Menurut pria yang tanggap terhadap bencana ini, pergeseran tanah yang terjadi pada Rabu tadi, diduga akibat adanya unsur tanah yang labil karena memang kondisi tanah di lokasi kejadian tersebut sudah labil dan kian terkikis, sehingga berdampak pada 4 unit rumah yang terletak pada aliran sungai tersebut.
"Dugaan sementara, pergeseran tanah ini juga terjadi akibat endapan air banjir karena memang sungai mati yang ada dibelakang lokasi kejadian hanya dialiri air pada saat musim hujan saja,"ucap Nasrullah via pesan WhatsApp Media ini.
Seperti yang dilansir media ini pada berita sebelumnya, bahwa ada 4 kepala keluarga yang menjadi korban pergeseran tanah yakni, Marjoni dengan jumlah jiwa yang menetap sebanyak 4 orang, Maulidi Gamal dengan jumlah jiwa yang menetap sebanyak 4 orang. Kedua rumah tersebut mengalami rusak berat.
Sementara kondisi rumah yang mengalami rusak ringan yakni korban atas nama Arifin Syafrani dengan jumlah jiwa yang menetap sebanyak 6 orang dan Arifin Saodah dengan jumlah jiwa yang menetap sebanyak 5 orang.(amin)