Dompu,-"Melirik Kebun Sayuran Ditepi Sungai Wawonduru", Judul tersebut dibuat berdasarkan fakta dimana seorang petani bernama Mahmud Abidin warga Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB yang kesehariannya hanya sebagai petani sayuran saja, mengaku nyaman menjadi seorang petani sayuran.
Kenapa ? Karena keuntungan menjual sayuran diakui lumayan banyak jika dibandingkan dengan tanaman lainnya karena selain meraih keuntungan dari hasil panen mingguan juga dari bulanan pula, sehingga hasilnya bisa dikembangkan untuk pengembangan jenis sayuran lainnya lagi."bertani sayuran merupakan pekerjaan yang berpenghasilan lumayan,"demikian kata Mahmud Abidin pada media ini saat ditemui di kebun sayuran milik nya.
Mahmud Abidin mengaku, dirinya selama ini hanya mengandalkan pendapatan dari jual sayuran saja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama keluarga nya. Media ini yang tertarik dengan kegiatan harian Mahmud Abidin juga terus mengorek keterangan yang berkaitan dengan pola tanam sayuran dan jumlah pendapatan harian hingga bulanannya.
Kesehariannya, Mahmud bersama keluarganya hanya terlihat menanam, mengurus dan memanen aneka sayuran. Kerja keras Mahmud yang berjalan sudah sekitar 3 tahun terakhir ini ternyata membuahkan hasil yang lumayan besar. Bayangkan, dari hasil panen yang selama ini dia kumpulkan untuk memenuhi kebutuhan hariannya, juga digunakan untuk membiayai pendidikan putra-putri nya.
Apa saja jenis sayuran yang ditanam Mahmud Abidin ditanah kebunnya ?
Hasil monitoring media ini dilokasi bahwa ada sejumlah tanaman sayuran segar yang berdiri diatas tanah seluas 83 are ini, termasuk sayur sawi, pohon kelor, terong, daun singkong, daun labu dan banyak lagi.
Pola tanam apa yang dilakukan oleh Mahmud sendiri sehingga bisa memanen sayuran nya per Minggu ?
Mahmud mengungkapkan bahwa dari aneka sayuran yang ditanam ini biasanya dilakukan pemanenan dua kali dalam sebulan, namun sekarang Mahmud sendiri justru merubah pola tanam sehingga dirinya bersama keluarganya bisa melakukan panen sekali dalam seminggu.
Pola tanam itu yakni tiap petak tanah dengan ukuran sekitar 3 are dari tanah 83 are tersebut, ditanami jenis sayuran dalam waktu yang berbeda-beda sehingga jelang panen, Mahmud sendiri akan memanen lebih awal sayuran yang pertama kali ditanaminya yang kemudian lahan tersebut kembali diolah dan ditanami lagi dengan sayuran. Usai panen dipetak pertama, Mahmud kemudian memanen lagi sayuran pada petak kedua hingga seterusnya agar proses pemanenannya bisa dilakukan menjadi 4 kali dalam sebulan sehingga diterapkan pola tanam yang berbeda dengan jedah waktu sekitar 1 Minggu tersebut.
Berapa hasil panennya dalam per petak sayuran yang ditanam ?
Mahmud mengaku, kalau hasil panen sayuran per petak dalam waktu satu bulan itu bisa menghasilkan uang sekitar Rp. 500 ribu dan dikalikan dalam jumlah petak yang lumayan banyak maka per bulannya bisa menghasilkan uang sekitar Rp. 5-6 juta secara total nya dalam sebulan.
Sedangkan jumlah pendapatan dari hasil panen per Minggu nya yakni bisa mengumpulkan hasil sebanyak Rp. 400.000 per petak nya.
"ini bukan rekayasa tapi fakta yang saya rasakan bersama keluarga, karena dari hasil sayuran ini saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan membiayai pendidikan anak-anak saya juga. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT atas rejeki ini,"aku Mahmud lagi pada media ini.
Apakah pengolahan tanah untuk penanaman sayuran ini hanya dilakukan secara manual saja ?
Ayahanda yang dikenal sebagai figur yang berjiwa sosial tinggi pada sesama ini mengaku hanya menggunakan peralatan manual saja yakni dengan menggunakan cangkul saja, walaupun kata Mahmud semuanya memakan waktu yang lumayan lama dan menguras banyak tenaga.
Atas keberhasilan nya ini Mahmud berharap agar Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Pertanian dapat memberikan bantuan berupa handtraktor dan mesin pompa air untuk kebutuhan bertani sayurannya ini.
"selama ini kami hanya menggunakan cangkul saja, yang seharusnya menggunakan handtraktor, sedangkan untuk mengairi sayuran kami terpaksa mengambil air dari sungai dengan menggunakan alat mesin yang ukuran minim saja. Semuanya membutuhkan waktu yang agak lama, jika ada alat maka semuanya akan ringan pekerjaan ini,"ujar Mahmud yang mengaku sudah banyak mengajari banyak petani terkait pola tanam sayuran ini.(amin kasipahu)