By : Muhammad Aminullah, S.Hi
KABUPATEN DOMPU merupakan salah satu daerah yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan motto Nggahi Rawi Pahu, daerah ini merupakan daerah datar berbukit dan dikenal sebagai daerah yang subur dan berkembang.
Daerah yang dipimpin oleh Bupati H. Kader Jaelani dan Wakil Bupati, H. Syahrul Parsan, ST, MT ini, telah mencanangkan sebuah Program bernama Jara Pasaka. Program tersebut merupakan program unggulan yang menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Dompu selama 5 tahun terakhir.
Program Jara Pasaka merupakan program prioritas yang digaungkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Dompu AKJ-SYAH melalui visinya. Jara Pasaka dimaknai dengan (Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan). Program ini merupakan upaya pemerintah daerah Kabupaten Dompu dalam menciptakan Dompu yang Maju, Sejahtera, Unggul dan Religius atau disingkat dengan MASHUR.
Berdasarkan analisa Pemkab Dompu bahwa Program Jara Pasaka diyakini akan mampu menciptakan sebuah kontribusi besar bagi peningkatan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Apa yang menjadi tujuan akhir dari program unggulan ini ?
Program Jarapasaka dirancang khusus dengan tujuan untuk menciptakan Kabupaten Dompu yang MASHUR karena program ini dikhususkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Pasaka Desa dan peningkatan daya beli masyarakat.
Dalam hal ini, Pasaka Desa merupakan sebuah instrument bisnis yang mengelolah sumberdaya yang potensial pada masing-masing desa dengan mengedepankan komoditas. Dimana instrument bisnis ini, disediakan oleh pemerintah kabupaten melalui penyediaan regulasi, kemudahan dalam berusaha, fasilitasi dan pembangunan infrastruktur pendukung, juga sebagai penunjang bagi pengembangan komoditas Jara Pasaka maupun pelaksanaan Pasaka Desa.
Dari penjelasan diatas, kita akan kupas satu persatu terkait Program Unggulan Jara Pasaka ini.
1. JAGUNG
Selama kurun waktu 12 tahun terakhir, Kabupaten Dompu terkenal sebagai daerah lumbung jagung karena daerah bermottokan Nggahi Rawi Pahu ini memiliki hamparan tanah yang luas baik tanah persawahan maupun tanah kering dan berbukit yang terlihat indah karena dihiasi oleh rimbunan pohon Jagung, sehingga Pemerintah Kabupaten Dompu bersama OPD terkait telah menetapkan target yang akan dikerjakan untuk komoditi jagung ini pada musim panen tahun 2021/2022.
Sementara target awal Pemerintah Kabupaten Dompu yakni 52 ribu ton jagung untuk per sekali masa panen, ternyata realisasinya justeru meningkat menjadi 62 ribu ton, artinya pencapaian peningkatan itu sekitar 125% lebih dari target awal. Itu menandakan bahwa program Jagung di Kabupaten Dompu sangat sukses.
2. PORANG
Porang merupakan tanaman langka yang sudah dilakukan penanaman disejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Dompu. Untuk tanaman porang akan di mulai penanamannya pada musim hujan tahun 2022 ini secara menyeluruh.
Untuk tanaman Porang sendiri, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Dompu sudah melakukan penanaman yang dijadikan sebagai langkah awal bahan uji coba pada lahan seluas 6 hektare yang ada pada sejumlah lokasi di sejumlah desa.
3. PADI
Selain Jagung dan Porang, Kabupaten Dompu juga dikenal sebagai daerah swasembada padi. Pemerintah setempat juga telah menargetkan komoditi padi ini sekitar 41 ribu ton untuk per sekali panen, namun realisasinya hanya 23 ribu ton saja, atau pencapaian hanya sebanyak 71% saja. Angka target itu sama sekali tidak mencapai target seperti yang diharapkan bersama.
4. SAPI
Sapi merupakan hewan yang sangat digemari oleh sebagian masyarakat Kabupaten Dompu, sehingga banyak peternak di Dompu yang tekun melakukan pengembangbiakan sapi tersebut sebagai ternak andalan. Hasilnya, peningkatan populasi ternak sapi hingga saat ini di Kabupaten Dompu sudah pada angka 206.704 ekor.
Sementara luas tanaman lamtoro sebagai makanan sapi yang tersebar di wilayah Kabupaten Dompu yakni sudah 257 hektare dan luas itu untuk peningkatan padang penggembalaan untuk ternak sapi warga.
5. IKAN
Mengenai budi daya ikan khusus dibidang perikanan, untuk saat ini sudah tercatat 12.882 orang yang melakukan budi daya ikan baik di air tawar maupun air asin.
Dari pembahasan tentang program unggulan Jara Pasaka, Pemerintah Kabupaten Dompu juga akan menstabilkan harga jagung menjadi Rp. 4.000/kg, memastikan ketersediaan bibit unggul, memperbaiki distribusi pupuk dan obat-obatan (itu khusus dari Jara Pasaka). Selain itu pada program UMKM, Pemerintah Kabupaten Dompu juga akan mencetak wirausaha baru khususnya dikalangan mileneal, pemuda dan perempuan menjadi 1.000 UMKM.
Sedangkan pada program Sanitasi dan Air Bersih, Pemerintah Kabupaten Dompu akan meningkatkan mutu layanan kesehatan, dimana Pemerintah Kabupaten Dompu akan memberikan 1 unit mobil ambulance untuk per desa dengan tujuan untuk meningkatkan layanan kesehatan khususnya untuk masyarakat di daerah terpencil. Sementara pada bidang pendidikan, Pemda dompu akan mengadakan pendidikan vokasional gratis melalui Balai-Balai latihan kerja (BLK) dengan tujuan untuk mencetak tenaga terampil yang bersertifikat.
Untuk e-government , e-Budgeting dan e-Kinerja, maka Pemerintah akan meningkatkan pelayanan publik secara prima.
Bahkan Pemerintah Kabupaten Dompu juga akan mengembangkan agribisnis perdesaan sebagai penggerak ekonomi di desa, sejumlah besar masyarakat Kabupaten Dompu rata-rata bermata pencaharian utama sebagai petani, peternak dan nelayan, karena menurut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) bahwa sektor pertanian, peternakan dan perikanan memiliki kontribusi besar sekitar 40 % dalam membangun ekonomi kerakyatan.
Pertanyaannya, kenapa Jarapasaka dijadikan sebagai program unggulan daerah Kabupaten Dompu ?
Jawabannya, karena potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Dompu melalui bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan sangat besar, hanya saja sistem pengelolaannya yang masih dilakukan secara konvensional, sehingga sistem pengembangan dari komoditas unggulan itu akan dilakukan secara cerdas yakni dari hulu sampai hilir.
Artinya, akan dimulai dari petani, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Koperasi, Badan Usaha Milik Desa (Bundes) hingga pada Perusahaan Daerah (Perusda). Tujuanya, agar tercipta sebuah siklus ekonomi yang menguntungkan mulai dari petani, pengusaha sampai peningkatan pendapatan asli daerah.
Untuk mewujudkan hal diatas, maka pemerintah daerah Kabupaten Dompu akan segera menyediakan sarana prasarana yang memadai, sehingga dapat memudahkan masyarakat petani, peternak dan nelayan dalam bekerja untuk mengembangkan tiga komoditas tersebut. Sehingga siklus ekonomi berbasis komoditi unggulan ini, disebut sebagai Pasaka Desa yang merupakan siklus aktivitas ekonomi pedesaan berbasis agribisnis yang berkelanjutan.***