Top Menu

Newsopini

Masih Sangat Muda Saat Menikah, Pelaku Pernikahan Dini Perlu Diperkuat Mentalnya?

Redaksi
Rabu, 04 Juni 2025, Juni 04, 2025 WAT
Last Updated 2025-06-04T10:44:10Z
      Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes

Siapapun kita orang tua ataupun sebagai anggota masyarakat yang berupaya keras dalam meningkatkan kualitas generasi muda bangsa dan daerah sudah pasti memiliki tanggung jawab besar dalam mencegah dan menanggulangi adanya kasus pernikahan dini. 

Ada banyak dampak negatif saat anak yang masih sangat muda umurnya melakukan pernikahan. Bukanlah dalam memasuki kehidupan baru sebagai suami istri dalam berumah tangga ada tanggungjawab sosial yang juga besar yang harus diperankan. 

Melaksanakan peran-peran sosial yang lebih besar itu sebagai warga negara dan anggota masyarakat yang baik tentunya dibutuhkan kesiapan fisik maupun mental. 

Memainkan peran-peran sosial penting yang besar dan kompleks ada banyak kendala yang dihadapi oleh pelaku pernikahan dini.  

Bagaimana seharusnya  lingkungan, orang tua atau pemerhati masalah anak bersikap bila benar-benar ada kasus pernikahan dini? 

Dalam keadaan tertentu biasanya ada alasan-alasan yang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku kasus pernikahan dini bisa direkomendasikan untuk dilaksanakan. 

Dalam situasi dan kondisi seperti ini pelaku pernikahan dini perlu diperkuat mentalnya dengan harapan dapat memainkan peran-peran sosialnya dengan lebih baik dan bertanggung jawab setelah melangsungkan pernikahan. 

Pentingnya Memperkuat Mental Pelaku Pernikahan Dini

Guna mengambil peran atau tanggungjawab secara baik pasca pernikahan pelaku pernikahan dini perlu diperkuat dalam hal sebagai berikut;

Kesiapan Emosional

Pernikahan dini seringkali dilakukan tanpa kesiapan emosional yang matang. Hal tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam menghadapi konflik rumah tangga, mengelola emosi, dan membangun hubungan yang sehat. 

Kesiapan Psikologis

Remaja yang menikah muda belum memiliki pemahaman yang lengkap tentang tanggung jawab pernikahan, termasuk aspek psikologis seperti kecemasan, stres, dan depresi. 

Kesiapan Sosial

Pernikahan dini juga dapat membatasi kesempatan remaja untuk mengembangkan diri, melanjutkan pendidikan, dan meraih potensi penuh mereka. 

Bagaimana memperkuat mental pelaku pernikahan dini sehingga mampu menjalankan peran sosialnya dengan lebih baik? 

Pasca dilangsungkan pernikahan mental pelaku pernikahan dini dapat diperkuat dengan tindakan  sebagai berikut;

Edukasi dan Konseling

Menyediakan pendidikan dan konseling yang komprehensif mengenai pernikahan, termasuk aspek mental, emosional, dan sosial. 

Pendampingan

Memberikan pendampingan yang berkelanjutan kepada pelaku pernikahan dini, baik dari keluarga, teman, maupun profesional. 

Dukungan Masyarakat

Membangun dukungan masyarakat yang positif terhadap pelaku pernikahan dini, sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi berbagai tantangan yang terjadi saat menjalankan kehidupan baru sebagai suami istri dalam berumah tangga.

Demikian uraian ini mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua. 

Penulis: Ahli Muda Pranata Humas Bagian Prokopim Setda Kabupaten Dompu dan juga seorang Konsultan Psikologi.

TrendingMore