Top Menu

kegiatanNews

Wakil Bupati Dompu Bersama Forkopimda Dengar Pengarahan Presiden RI

Redaksi
Senin, 17 Mei 2021, Mei 17, 2021 WAT
Last Updated 2021-05-17T12:50:36Z
Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST, MT Bersama Forkopimda Sedang Mendengarkan Pengarahan Dari Presiden RI via Daring.

Dompu,-Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan,ST,MT selaku Pemerintah Kabupaten Dompu bersama Forkopimda mendengarkan pengarahan  Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo secara Daring. Pengarahan yang disampaikan kepala negara tersebut yakni berkaitan dengan penanganan Covid-19.

Rapat Koordinasi yang dilakukan Presiden RI bersama seluruh Kepala Daerah Se-Indonesia yang dilaksanakan pada Senin (17/05) sekitar pukul 11.30 wita tersebut, Pemda Dompu melaksanakan Rakor daring langsung di ruang rapat Bupati Dompu.

Pada kegaitan tersebut, hadir Dandim 1614/Dompu, Letkol.Inf.Ali Cahyono, S.Kom, Kapolres Dompu AKBP.Suarif Hidayat, SH,SIK, Kejari Dompu, Mei Abeto Harahap, SH,MH dan seluruh pejabat lingkup Pemda Dompu.

Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo melalui Vicon memberikan arahan bahwa pasca lebaran idul Fitri 1442 Hijriah semua harus waspada tentang adanya potensi penambahan penyebaran Covid-19 dan juga pada virus varian baru.

"Walaupun kita sudah mengeluarkan kebijakan tentang larangan mudik, tadi pagi saya dapat bocoran bahwa sekitar 1,5 juta masyarakat di Indonesia lolos melakukan mudik sehingga kita harus betul betul mempersiapkan diri,"kata Presiden RI.

Presiden juga menyebutkan bahwa Negara negara tetangga sudah banyak yang melakukan lockdown seperti Malaysia, Singapura dan banyak lagi yang lainnya sehingga harapannya NKRI Tercinta ini tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

"Saya harapkan agar hati hati kepada daerah daerah seperti Sumatera, Riau, Kepri, Lampung, Gorontalo, NTB dan lainnya yang mengalami kenaikan kasus positif. Hanya bengkulu yang mengalami penurunan  kasus positif yang turun drastis sehingga kita tandai dengan warna Hijau,"jelas Presiden.

Diungkapkan Presiden bahwa untuk keterisiaan pasien di Wisma Atlet itu yang dijadikan acuan dalam melihat lonjakan kasus karena menampung pasien Covid-19. Sementara dari WHO sendiri telah menyampaikan tentang indikator pengendalian Covid-19 yaitu terdiri dari pengendalian diri, tracking Ttritmen dan perawatan. Semua juga harus berhati hati tentang penyebaran varian baru Covid-19 yang sudah ketemu di berbagai daerah, sehingga lakukan traking secara dini dengan harapan tidak meluas.

"Pertumbuhan ekonomi harus kita pikirkan bersama karena di awal Tahun 2021 quartel 1 kita minus 0,74% dan target kita sekarang di quartel ke II diatas 7% tetapi harus tetap memperhatikan faktor Covid-19 sehingga harapanya tidak melihat dari sisi ekonomi saja.

"Dulu pernah terjadi kasus pengisian pasien 90 % yang membuat saya sangat khawatir yang bisa mengakibatkan rumah sakit kolep dan sekarang sudah menurun hanya terisi 15 % saja,"ungkap Presiden RI.

Selain itu, Menteri Dalam Negeri, H. Tito Karnavian juga memaparkan bahwa hampir satu setengah tahun dunia mengalami pandemi covid-19 yang menjadikan semua mengalami krisis kesehatan dan krisis ekonomi sosial bahkan krisis politik.

Setelah lama mengalami pandemi semua dihadapkan dengan cara untuk mencegah penyebaran yang setiap negara memiliki cara yang berbeda. Hingga saat ini covid-19 tingkat global belum mampu mengendalikan covid-19. Bahkan mengalami lonjakan yg signifikan seperti di india, banglades dan lain lain.

"Untuk indonesia selama 3 bulan ini cukup evektif dalam mengendalikan Covid-19 dengan menerapkan PPKM skala mikro sehingga bisa menekan penyebaran Covid-19,"papar Mendagri.(amin)

TrendingMore