Lagi-lagi diberitakan ada seorang laki-laki mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena kisah cintanya tidak direstui atau disetujui oleh orang tua calon pasangannya.
Bunuh diri adalah tindakan yang tidak diperbolehkan baik oleh hukum positif maupun hukum agama. Hal yang dianjurkan ketika harapan yang diinginkan tidak terjadi seseorang diminta bersabar atau mengikhlaskan persoalannya.
Mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup dengan melakukan bunuh diri tidak semua orang dapat melakukan tindakan seperti itu, tindakan bunuh diri itu sangat bergantung dari kuat dan lemahnya ketahanan mental seseorang.
Bila ketahanan mental individu dalam kehidupan ini lemah bisa jadi mendorongnya berperilaku tidak konstruktif seperti melakukan bunuh diri sesuai dengan yang diceritakan oleh pemberitaan dimaksud, namun bila keadaan ketahanan mental individu kuat tentu saja dia akan melakukan hal yang konstruktif.
Ketahanan mental adalah keterampilan mengolah dan mengatur pikiran kita sendiri, melepaskan diri dari yang tidak konstruktif ke arah yang konstruktif guna memecahkan berbagai persoalan dalam kehidupan dengan baik dan terarah guna menyeimbangkan kembali pemikirannya dengan cepat.
Ketahanan mental mutlak dibutuhkan oleh individu dikehidupan ini, terutama di masa-masa sulit seperti saat individu sedang berduka karena kehilangan orang-orang yang dicintai, mengalami kesepian, kerinduan, kegalauan, depresi, stres atau lainnya, ketika seseorang dalam kondisi sulit seperti tidak memiliki ketahanan mental yang relatif baik bisa mendorongnya ke hal yang negatif seperti bunuh diri atau lainnya yang negatif.
Ketahanan mental itu penting untuk dimiliki oleh semua orang tanpa kecuali, mulai dari anak, remaja, orang dewasa, orang tua, lansia, ibu ataupun ayah ataupun siapa saja. Ketahanan mental yang kuat dan kokoh yang dimiliki seseorang membuatnya mampu dan sanggup untuk menghadapi berbagai tantangan yang terjadi dikehidupan ini apakah itu tantangan yang sulit ataupun mudah.
Bagaimana peran ayah dan ibu dalam membangun ketahanan mental keluarga. Dalam perannya sebagai ayah dan ibu bagi anggota keluarga, tentu saja ayah dan ibu punya peran penting dalam membangun ketahanan keluarga.
Seorang ibu dan ayah yang berpengetahuan baik dalam hal pentingnya ketahanan mental bagi anggota keluarganya akan mengupayakan banyak hal yang baik dan positif guna memujudkan keluarga sehat, bahagia dan sejahtera, sehingga dengan kondisi ini mendorong anggota keluarga melakukan cara penyelesaian masalah yang konstruktif ketika berhadapan dengan persoalan yang dianggap sulit dalam hidupnya.
Sebagai orang tua, ayah ataupun ibu, kita bimbing putra dan putri kita untuk memiliki ketahanan mental yang kuat dan kokoh dengan demikian ketika mereka menghadapi tantangan hidup yang dianggap sulit mereka pun tetap kuat menghadapi tantangan itu tanpa harus melakukan sesuatu hal yang merindukan masa depannya.
Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi keluarga kita kemudian juga dapat memotivasi kita semua untuk membangun ketahanan mental dengan baik sebagai modal bagi untuk menghadapi berbagai persoalan yang ada didepan terutama dalam menyiapkan anak remaja yang kuat dan kokoh dalam menghadapi realita kehidupan yang semakin kompleks.
Penulis : Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Ahli Muda Pranata Humas dan Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Dompu.