Top Menu

DompuNews

Ketua MUI : Anak Butuh Asupan Gizi Jasmani dan Rohani

Redaksi
Kamis, 19 Januari 2023, Januari 19, 2023 WAT
Last Updated 2023-01-20T07:24:12Z
foto ilustrasi 

Dompu,-Dimintai tanggapannya terkait adanya pemberlakuan jam malam bagi anak dan remaja melalui Surat Edaran (SE) Bupati Dompu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Dompu, Drs. H. Moh. Nasuhi Jumat melalui Watshap menyebut sebagai langkah antisipatif bagi anak.

"SE tersebut merupakan langkah antisipatif dari sekian tanggung jawab Pemda Dompu untuk mengeliminir terjadinya tindak kriminal dari anak remaja guna menghindari terjadinya korban dari anak dan remaja itu sendiri,"sebut Nasuhi.

Menurut eks wartawan senior ini, tanggung jawab pendidikan bagi anak dan remaja utamanya ada di tangan orang tuanya di rumah. Maka peran orang tua amat sangat penting bagi keberlangsungan pendidikan bagi generasi ini, karena waktu mereka lebih banyak di rumah. Ketika kepedulian terhadap pendidikan anak terabaikan maka ada pihak lain yang akan merenggut pendidikan mereka yakni dominasi di luar lingkungan rumah. 

"Jika lingkungan pergaulan anak lebih banyak didominasi oleh pergaulan tanpa kendali maka bisa jadi ini menjadi awal bagi virus yang akan menggerogoti perilaku anak,"kata H. Nasuhi.

Ditegaskannya, orang tua harusnya tau kapan waktu anak-anak bermain, belajar, istrahat dan ibadah. Empat waktu bagi anak-anak ini penting untuk diperhatikan. Ketika orang tua "lupa" dengan empat  jadwal itu, maka anak akan cenderung memilih mana yang lebih nyaman. 

Harus diakui, malam bagi anak-anak adalah waktu terbaik untuk belajar, istrahat dan ibadah. Dengan keluarnya jam malam bukan berarti menafikan kreatifitas tapi ketika aktifitas itu hanya sekedar konkow dan hura-hura maka itu akan melahirkan efek negatif. 

"Dengan jam malam itu, maka akan menjadi moment tepat untuk membersamai antara anak, ayah dan ibu betapa komunikasi itu harus dibangun kembali,"tegas H. Nasuhi.

Disampaikannya, dengan kebersamaan itu berarti orang tua sedang membuka sekat yang selama ini tertutup antar anak dan orang tuanya. Dengan demikian, Insyaa Allah suasana keakraban ditengah keluarga akan terbangun kembali. 

Diakhir penyampaiannya Ketua MUI yang juga Ketua BKM Masjid Baiturrahman itu, mengingatkan orang tua untuk tidak lalai dari tanggungjawabnya. 

"Ingat tugas orang tua itu bukan hanya bertanggungjawab pada asupan gizi untuk jasmani anak saja tapi juga asupan gizi bagi rohaninya juga,"ungkapnya.

Di momen yang sama Ilyas Yasin seorang pengamat sosial dari STIE Yapis Dompu terkait SE yang dikeluarkan Pemda menyampaikan harapan untuk mengurai persoalan anak remaja agar berbagai pihak terkait dapat bersinergi dalam mencegah pernikahan dini dan perceraian. Katanya semua pihak terkait harus bersinergi mencegah kedua hal tersebut. 

Berikutnya Ilyas Yasin memberikan solusi dalam mengurai persoalan anak remaja harus diperbanyak berbagai kegiatan positif dan konstruktif bagi anak remaja baik intra maupun ekstrakurikuler, entah itu di bidang olahraga, seni, keagamaan, akademik, pencinta alam, palang merah remaja dan lainnya. 

"selama ini banyak sekolah "kesepian" karena kurangnya kegiatan ekstrakurikuler. (LS)

TrendingMore