Top Menu

DaerahNews

Konsumen Daerah Labuhan Sumbawa Keluhkan Air PDAM dan Mendapat Ancaman. >Begini Tanggapan Dirut Perumdam Batu Lanteh

Redaksi
Minggu, 12 Februari 2023, Februari 12, 2023 WAT
Last Updated 2023-02-12T15:40:47Z
Sumbawa Besar, NTB - Pelanggan PDAM yang ada di wilayah Labuhan Kabupaten Sumbawa mengeluh. Pasalnya air PDAM beberapa bulan terakhir ini kekurangan air, bahkan tidak mengalir.

"Terkait air PDAM, daerah Labuhan dan sekitarnya kekurangan air. Jadi, kalau diharapkan dari aliran meterannya sama sekali tidak ada keluar bahkan kami sebagai masyarakat karena membutuhkan air, kami bahkan tarik kembali air PDAM itu dengan mesin mesikipun itu tidak keluar,"tutur Lalu Sandy LB warga Labuhan yang juga Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Masyarakat Pemantau Pembangunan (FKMPP) Format Kabupaten Sumbawa kepada media ini, Jumat (03/02) pekan lalu.

Dijelaskan Lalu Sandy, PDAM juga diduga main ancam akan mencabut meteran jika pelanggan tidak membayar tagihan, ancaman itu juga tertuju kepada diri saya juga.

"Ada tertera di WA saya, kalau bapak tidak mau membayar, kami akan mencabut meteran dan pokoknya air tidak beroperasi,"jelas Sandy yang juga mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Sumbawa ini.

Dalam seharian, kata dia, kalau tidak ditarik mengggunakan mesin, sama sekali air tidak bisa keluar, bahkan hal itu rata-rata terjadi di Labuan. Akibatnya, masyarakat pengguna air PDAM merasa rugi karena di satu sisi memakai mesin dengan menggunakan listrik sehingga daya nya akan bertambah. Sudah tentu semua ini sangat merugikan kami sebagai pelanggan.

"Saya berharap sekali kepada Perumdam Batu Lanteh Sumbawa agar dapat meningkatkan lagi pelayanan terhadap masyarakat, agar pelanggan bisa membayar tagihan dengan lancar pula. Kenapa masyarakat tidak mau membayar tagihan air, karena memang airnya jarang ngalir bahkan sama sekali nggak ada kok,"cetus Lalu Sandy.

Lalu Sandy bertanya, sampai kapan PDAM bisa normal dan kalau berbicara tahunan, memang sudah bertahun-tahun air PDAM ini macet dan tidak ada mengalir ke pelanggan. Bahkan ditambah tahun sekarang pun semuanya makin parah lagi. 

Tapi jika PDAM sendiri tidak bisa bertanggung jawab atas persoalan air yang menjadi keluhan masyarakat selama bertahun-tahun ini tidak segera ditindaklanjut maka Dirut Perumdam Batu Lanteh harus mundur dari jabatannya, 

"Kalau ingin membuktikan secara visual maka saya siap untuk datang ke rumah bahkan saya bisa hidupkan mesin kalau memang ada airnya, justeru ndak ada air sama sekali,"ujarnya.

Lalu Sandy mengakui, bahwa dalam waktu dekat pihaknya dari pergerakan Labuan akan menurunkan massa untuk meminta dan mendesak Pemda Sumbawa untuk peduli dengan masyarakat yang ada di seputaran Labuhan atas kekurangan air bersih ini.
Terkait hal itu, Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Batulanteh Kabupaten Sumbawa, H. Abdul Hakim SE pada media ini saat dikonfirmasi Rabu (08/02) via WhatsApp menjelaskan, kalau mungkin dibilang air PDAM tidak mengalir selama berapa lama maka semuanya harus jelas. 

Sedangkan terkait ancaman terhadap pelanggan, itu ancaman dalam bentuk apa, misalnya air ndak mengalir, memang kami akhir-akhir ini mengalami kerusakan di sumber airnya di Semongkat.

"kemarin ada banjir beberapa kali, kami sudah berusaha untuk memperbaiki kerusakan itu bahkan kemarin pula kita sudah masukkan alat berat untuk melakukan normalisasi termasuk di intik, bahkan itu terjadi sekitar 3 hari kerja terus karyawan kita juga ikut bantu di lokasi ada sekitar 15 personil untuk membuang semua sedimen-sedimen yang numpuk dan menghalangi kelancaran distribusi air dari intik Semongkat. Jadi kendalanya seperti itu,"ungkapnya.

Kata H. Abdul Hakim, pihaknya juga sebelumnya sempat mengumumkan di WhatsApp (WA) group bahkan telah dishare pengumuman atas terjadinya kendala dalam hal distribusi air yang cukup segnifikan karena disebabkan adanya banjir beberapa hari terakhir di Semongkat dan itu semua kita sedang perbaiki."Alhamdulillah sekarang kerusakan itu sudah baik,"katanya.

Dirut PDAM juga mengakui, jika ditemukan ada kendala distribusi air yang tidak lancar, itu terjadi karena adanya kerusakan pada infrastruktur sistem penyediaan air minum yang cukup parah, mulai dari sumber kemudian di pipa transmisi juga pada  pengolahan. 

"kerusakan pada pipa distribusi juga itu sudah banyak yang rusak sehingga tiap hari kami melakukan tempel bocor pada beberapa titik pipa yang telah bocor sehingga dalam sehari ada 8 titik yang harus kita tambal kebocorannya karena usia pipa yang sudah cukup lama dan itu harus diganti sebenarnya, hanya saja terkendala anggaran saja karena memang sangat membutuhkan anggaran yang cukup besar sehingga kita minta adanya intervensi anggaran dari Pemerintah Pusat. 

"Alhamdulillah kami sudah berupaya melobi lewat Kementerian PUPR bersama Pemerintah Daerah, Bapeda, Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa dan Provinsi NTB untuk membantu kita untuk melobi anggaran Pusat dan alhamdulillah tahun ini akan direalisasikan untuk perbaikan intik Semongkat secara keseluruhan dengan rehabilitasi instalasi pengolahan air yang di kantor kami dan di belakang pom bensin di simpang boak,"ungkapnya. 

Jadi memang kata dia, sudah banyak kerusakan, sering terjadi kendala air tidak lancar. Kalau ndak mengalir sih saya rasa ndak."Kalau memang mau membuktikan, buktikan dah ke saya itu berapa hari ndak mengalir, kita bisa ndak ada masalah. Saya siap kok. bukan hanya dilabuhan saja tapi ada juga memang wilayah yang kurang lancar distribusinya. Tapi dibilang ndak mengalir selamanya ndak,"cetusnya.

Mengenai adanya ancaman, itu tidak mungkin karena pihaknya hanya menjalankan aturan saja karena sudah jelas aturannya kalau menunggak tiga bulan maka akan disegel atau tutup sementara sedangkan nunggak diatas tiga bulan maka meteran akan di bongkar."Memang sudah aturan dari dulu itu bukan sekarang dan bukan ancaman sih sebenarnya cuma jalankan aturannya,"tandasnya.

Lanjutnya, upaya yang sudah dilakukan, pihaknya sudah mengevaluasi tentang distribusi air ini dan mendeteksi masalah-masalah yang ada berkaitan dengan distribusi air. "Alhamdulillah, itu saya sudah deteksi kerusakan-kerusakan kemudian kita sudah lakukan perbaikan walaupun tidak bisa secara keseluruhan artinya sesuai kemampuan kita sudah lakukan kemudian perbaikan kebocoran-kebocoran yang terjadi dimana-mana,"ujarnya.

Sementara mengenai distribusi air, pihaknya sedang menunggu adanya rehabilitasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) dan BPPW. Sedangkan dari segi debit memang ada debit di Semongkat cuma 160 liter perdetik. 

"Itukan sudah ada hitungan sebenarnya 1 liter perdetik. Secara teknis itu mengaliri 80 sambungan rumah walaupun belum mencukupi debit yang ada makannya kita menunggu realisasi di sumber air baku Ai-Ngelar ataupun Bendungan Kereke itu untuk membantu kekurangan debitnya tapi Insyallah kalau sudah ada rehabilitasi besok ini dari BWS dan BPPW, maka sudah sedikit membantu distribusi air," tutup Abdul Hakim. (bgs)

TrendingMore