Dompu,-Air merupakan sumber kehidupan yang mendukung semua bentuk kehidupan di bumi. Tanpa air, maka tak ada kehidupan. Oleh sebab itu, dalam memenuhi kebutuhan air warga untuk minum, mandi, mencuci, memasak, mengairi sawah/ladang dan berbagai aktifitas lainnya.
Bupati Dompu didampingi Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kominfo, DPM-PD, Perindustrian Perdagangan, Lingkungan Hidup, Pertanian Perkebunan, Ketua TP-PKK, para Kepala Bagian, Sekcam Pekat, para Kades dan masyarakat melakukan perjalanan menempuh jarak sampai kilomter 12 untuk mengecek sumber mata air guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Dompu, khususnya di wilayah Kecamatan Pekat, Kamis (24/7/2025).
Setelah mengecek kondisi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) di Desa Kadindi yang merupakan badan usaha milik daerah yang bertanggung jawab atas pengelolaan air minum di wilayah tersebut.
Bupati dan rombongan bertolak menuju Dusun Garuda Desa Tambora sebagai titik star mengawali perjalan. Tak perlu ancang-ancang, turun dari mobil, Bupati yang selalu didampingi Sang Istri mulai berjalan kaki melewati jalur setapak di kebun kopi, kebun jagung kemudian mendaki menuruni Gunung Kadindi di Sisi Selatan dan Gunung Tambora di sisi Timur
Perjalanan tersebut sangat menguras tenaga dan memeras keringat. Sesekali Bupati dan rombongan menghela napas mengumpulkan kekuatan beristrahat dan melepas lelah beberapa menit, lalu perjalanan terus dilanjutkan melewati jalan Usaha Tani.
Jauh, sangat jauh dengan medan berdebu, lincin dan panas diubun-ubun. Namun, hal itu bukan jadi penghalang, melainkan pemacu semangat untuk memenuhi hajat hidup masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu akan air bersih.
Setelah berjalan kaki sekitar 5-6 jam, baru lah Bupati dan rombongan sampai di sungai yang menjadi aliran mata air. Tak berhenti disitu, untuk menemukan sumber air, harus melewati rintangan menelusuri jalur sungai yang berbatu, licin dan dingin sepanjang 200 meter.
Sampailah di tempat tujuan, Bupati dan rombongan tersenyum dan mensyukuri keindahan alam Gunung Tambora yang mengeluarkan air dari perut Bumi yang direncanakan dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan warga. "Alhamdulillah, kita telah sampai di mata air di kilometer 12," ungkap Bupati Bambang Firdaus, SE usai melepas lelah dan menyantap makanan ala kadarnya.
Bupati menambahkan, survey secara langsung ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan air yang akan dimanfaat untuk kebutuhan hidup masyarakat di kecamatan Pekat. "Mata air ini akan dimanfaatkan untuk merevitalisasi PDAM yang berada di Desa Kadindi. Oleh sebab itu, saya mengharapkan doa seluruh warga Dompu, agar rencana revitalisasi dilancarkan oleh Allah SWT. Aamin," ucap Bupati menutup percakapanya lalu kembali menikmati sejuknya alam sekitar.
Setelah puas beristrahat dan berbincang dengan beberapa kepala Dinas Tekhnis terkait strategi pemanfaatan sumber mata air. Bupati dan rombongan pulang kembali melewati berbagai rintangan jalur yang sama dengan berjalan kaki sampai di Dusun Karang Lebah Desa Pekat sekitar pukul 17.00 wita. Disini Bupati dan rombongan beristrahat, sholat, makan dan rebahan untuk melepas lelah, lalu pulang setelah menyapa warga sekitar.
Survey secara langsung mata Air di Kilometer 12 yang dilakukan Bupati tersebut untuk menjemput progran Pemerintah Pusat yang siap mengelontorkan anggaran sebesar Rp. 67 miliar untuk penanganan air bersih di Kabupaten Dompu dengan syarat PDAM di Bumi Nggahi Rawi Pahu harus sehat secara memanagemen administrasi organisasi dan lainya.
Maka, untuk menyehatkan PDAM di Dompu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berencana akan mensuportnya dengan anggaran Rp.14 M untuk revitalisasi Daerah Irigasi di Kadindi Kecamatan Pekat melalui APBD Perubahan di tahun 2025 ini.
Semoga, rencana besar Pemerintah dalam mewujudkan Dompu Maju dibidang penanganan air bersih ini, berjalan dengan lancar. Aamiin. (Adv)