Top Menu

daerahnews

NTB Gelar Apel Siaga Bencana, Gubernur Tekankan Penguatan Sistem Peringatan Dini

Redaksi
Rabu, 03 Desember 2025, Desember 03, 2025 WAT
Last Updated 2025-12-03T11:40:32Z
Mataram, Lintassamudera.com — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar Apel Pasukan Siaga Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Cuaca Ekstrem di Lapangan Bumi Gora, Jumat (28/11/2025). Kegiatan tersebut dihadiri jajaran BPBD NTB, instansi vertikal, TNI/Polri, relawan, serta berbagai unsur masyarakat.

Dalam sambutannya, Gubernur NTB menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa apel siaga ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja.

“Provinsi NTB merupakan wilayah yang rawan berbagai jenis bencana, baik alam maupun non-alam. Karena itu, penting bagi kita untuk selalu siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan harta benda,” ujar Gubernur Iqbal.

Gubernur menekankan pentingnya memperkuat sistem peringatan dini. Sistem yang cepat, efektif, dan responsif diperlukan agar informasi kondisi lapangan dapat segera diterima para pengambil keputusan sehingga tindakan cepat bisa dilakukan.

“Peringatan dini harus efektif dan responsif sehingga informasi dari lapangan dapat sampai ke pimpinan dalam waktu singkat,” tuturnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan kapasitas petugas, relawan, dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Simulasi bencana perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan kesiapan di lapangan.

“Simulasi harus rutin dilaksanakan agar kesiapan benar-benar teruji,” tegasnya.

Selain kesiapan personel, Gubernur Iqbal menyoroti urgensi koordinasi lintas sektor—meliputi pemerintah daerah, instansi vertikal, komunitas, hingga dunia usaha. Sinergi ini dinilai krusial untuk mempercepat respons penanganan bencana.

“Kita harus memperkuat komunikasi dan koordinasi antarsemua pihak,” tandasnya.

Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi informasi dalam penyebaran informasi bencana, termasuk percepatan koordinasi antarunit. Informasi yang cepat dan akurat menjadi kunci keselamatan masyarakat.

“Pemanfaatan teknologi informasi penting untuk penyebaran data bencana dan koordinasi antarpihak,” jelasnya.

Gubernur menekankan bahwa masyarakat harus menjadi subjek aktif dalam upaya penanggulangan bencana. Edukasi publik, pelibatan komunitas, dan penguatan kesiapsiagaan rumah tangga menjadi bagian penting dari strategi mitigasi.

“Masyarakat harus menjadi subjek, bukan hanya objek dalam penanggulangan bencana,” tegasnya.

Ia menambahkan, kesiapan logistik dan infrastruktur pendukung menjadi faktor penting saat kondisi darurat. Meski bencana tidak dapat diprediksi, dampaknya dapat diminimalkan melalui persiapan yang matang, koordinasi yang solid, serta semangat gotong royong.

“Dengan persiapan, koordinasi, dan kepedulian sosial yang tinggi, kita bisa meminimalkan dampak negatif,” ujarnya.

Apel siaga ini menjadi momentum bagi seluruh elemen di NTB untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Pemprov NTB menegaskan komitmennya menjaga keselamatan masyarakat melalui mitigasi yang terencana dan terintegrasi.
(bgs)

TrendingMore