Dompu,-Muhammad (20) anak pasangan Kamaluddin (61) dan Mariah (65) warga Lingkungan Doro Mpana Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB, sangat berharap untuk menjadi seorang anggota militer TNI angkatan darat.
Putra kesayangan Pasutri yang menderita disabilitas ini, sejak kecil ingin sekali menjadi seorang anggota TNI dan berbakti untuk NKRI Tercinta. Patut diakui, Muhammad dilahirkan dari keluarga miskin disebuah gubuk yang dibangun dengan ukuran minim setengah permanen.
Namun niat dan cita cita Muhammad tidak ada salahnya untuk menjadi seorang yang berguna bagi kedua orang tua, agama, bangsa dan negaranya. Miskin bukanlah menjadi sebuah alasan untuk menjadi seorang yang hebat, ketika Allah tuhan yang maha esa sudah menentukan nasib hambanya.
Walaupun dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tuanya yang disabilitas, namun Muhammad bersama kedua adiknya dilahirkan secara normal tanpa cacat sedikitpun.
Muhammad sangat berharap ada keajaiban Allah yang diturunkan kepada nya dan pada semua orang yang mengasihinya untuk mengantarkan Muhammad menjadi seorang prajurit TNI yang selama ini dia banggakan dan impikan selama ini.
"Seandainya saya menjadi seorang prajurit TNI, saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya, adek adek saya, dan saya ingin berbakti kepada agama, bangsa dan negara saya,"harap Muhammad dengan sangat.
Diungkapkan bahwa Muhammad merupakan putra kedua dari tiga bersaudara yang hanya hidup pada kemiskinan. Rumah Muhammad berdiri pada tanah seluas 36 meter persegi. Muhammad mengaku baru tamat sekolahnya di bangku SMKN 1 Dompu.
Muhammad berasal dari keluarga yang sangat miskin. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ayah Muhammad bekerja menawarkan Jasa angkut barang dengan menggunakan Gerobak Dorong tua miliknya. Sedangkan Ibunya hanya seorang IRT yang kadang dimanfaatkan tenaganya oleh tetanga untuk bekerja sebagai buruh tani harian dengan upah yang tidak minim.
Namun, sejak 3 tahun yang lalu, Kamaluddin, ayah Muhammad terpaksa harus berhenti bekerja akibat penyakit Asmanya yang sering kambuh. Sedangkan Marhiah, Ibu Muhammad memang sudah jarang bekerja karena fisiknya yang sudah tua.
"Tapi pak, sudah tiga tahun ayah Muhammad tidak mencari nafkah lagi karena penyakit sesak napasnya sering kambuh,"kata tetangga Muhammad.
Kini muhammad menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Demi sekedar memenuhi kebutuhan makan sehari-hari keluarga, Muhammad rela bekerja serabutan.
"Kadang saya dipanggil untuk mengecat rumah, memotong rumput dan pohon kayu di halaman rumah, kuli bangunan, yang penting menghasilkan uang buat makan pak,"aku Muhammad dengan sedih.
Demi mewujudkan mimpi yang menurut penilaian sebagian orang mungkin adalah mustahil mengingat kehidupan ekonomi Keluarga yang serba kekurangan, Muhammad selalu menyisihkan sebagian uang penghasilannya tersebut untuk mendaftar masuk TNI.
"Saya mulai kumpulkan uang itu sejak SMP sampai sekarang", ungkap remaja yang memiliki hobi memelihara Burung ini.
Sayangnya, Uang yang telah dikumpulkannya tersebut sudah habis dipakai untuk biaya pendaftaran Anggota TNI pada Bulan Maret 2021 lalu di Mataram. Saat itu jumlah uang yang berhasil dikumpulkannya adalah 8 Juta Rupiah.
"Uang itu saya gunakan untuk biaya selama mengikuti proses pendaftaran. Seperti makan, transportasi, tes Swab dan lain-lain,"ujar Muhammad.
Sayangnya, dalam proses tes gelombang pertama itu Muhammad dinyatakan tidak Lulus. Namun keadaan itu tidak membuatnya patah semangat.
Remaja yang juga menjadi Muazin di Masjid dekat tempat tinggalnya itu, masih bertekad untuk mengikuti Pendaftaran Gelombang Kedua yang katanya akan diadakan sekitar pertengahan tahun 2021 ini.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang berapa uangnya yang tersisa setelah membiayai saat pertama kali mendaftar sebagai anggota TNI, Remaja polos ini sambil tersenyum mengatakan bahwa uangnya yang tersisa saat ini hanya tinggal Rp. 250.000,- saja.
Ditanya mengenai biaya, Remaja pemilik 3 burung bersuara merdu yang tergantung di halaman rumahnya itu mengatakan bahwa dirinya akan berusaha sekuat tenaga mengumpulkan uang dengan bekerja serabutan.
"Saya mau kerja apa saja yang penting halal dan menghasilkan uang. Saya mau kumpulkan lagi agar bisa mendaftar pak", ucapnya dengan penuh semangat.
Muhammad mengaku kagum ketika melihat anggota TNI yang bersikap Tegas namun tetap ramah dengan rakyat biasa. Remaja yang selalu aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di Masjid dekat rumahnya ini mengaku sangat kagum dengan tugas TNI yang menjaga Keutuhan wilayah NKRI.
"Saya itu senang aja lihat tentara yang tegas tapi kalau sama masyarakat biasa dia ramah, saya juga suka tugasnya menjaga wiayah indonesia",ujar Muhammad apa adanya.(ab)