Dompu,-kasus kebakaran yang menghanguskan sekitar puluhan lapak di pasar tradisional Desa Soro Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu NTB pada Jumat (08/10) sekitar pukul 01.00 wita hingga membawa kerugian ditaksir lebih dari 1 Milliar, ternyata mendapat tanggapan serius dari DPRD Dompu.
Sekretaris Komisi I DPRD Dompu, Lambi Mapasese Debakti, SH menganggap bahwa pemerintah masih gagap terkait penanganan bencana kebakaran yang terjadi di Kabupaten Dompu terutama pada wilayah kecamatan yang jauh.
Hal itu terlihat dari adanya keterlambatan penanganan dari pihak pemadam kebakaran (damkar) dalam memberikan bantuan untuk memadamkan kobaran api seperti halnya yang membakar pasar tradisional Desa Soro pada Jumat malam tadi.
Itu terjadi dikarenakan kurangnya armada damkar yang dimiliki oleh Kabupaten Dompu. Pasalnya, sejumlah armada damkar hanya berada di wilayah kota saja sehingga ketika terjadi kebakaran diwilayah Kecamatan yang jauh maka proses mobilisasi damkar untuk memadamkan kobaran api dianggap kurang optimal, karena sudah tidak ada yang bisa diselamatkan dan hanya mencegah agar api tidak menjalar saja.
"Wajar saja ketika publik berasumsi bahwa kehadiran mobil damkar dilokasi tidak begitu berarti lagi, karena memang jarak tempuh yang jauh membuat keterlambatan pemberian bantuan,"kata Politisi muda milik Partai Gerindra Kabupaten Dompu ini.
Menindaklanjuti hal itu, Lambi meminta kepada pihak pemerintah agar kedepannya bisa melakukan pengadaan mobil damkar masing-masing per unit yang khusus akan ditempatkan pada wilayah kecamatan yang jauh saja.
"Saya pastikan akan mendorong pemerintah daerah untuk menganggarkan pengadaan mobil pemadam kebakaran atau kendaraan sejenisnya di setiap ke kecamatan. Kami berharap Minimal dalam APBD Murni tahun anggaran 2022 ini kita bisa prioritaskan dulu pengadaan damkar bagi Kecamatan yang jauh dari pusat kota seperti Kecamatan Kempo, Pekat, Kilo, dan Kecamatan Hu'u,"ujar Lambi.(amin)
