Dompu,-Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST, MT meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Dompu NTB untuk segera meninjau kembali program kerjanya selama ini terutama pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan sesuai aturan yang berlaku.
Syahrul mengakui, Distambun merupakan dinas yang menjadi titik berat pada pelaksanaan program Jarapasaka terutama Jagung, Porang dan Padi.
“Mari kita evaluasi kembali, mulai dari perbaikan sistem kerja sampai dengan Gapoktan. Ini dilakukan agar tidak ada lagi Gapoktan 'Abal-abal' yang sering menimbulkan masalah terkait penyebaran bibit dan pupuk,”pinta Wabub.
Menurut Wabup, cara kerja yang dimaksudkan itu yakni dimulai dari memisahkan Gapoktan Tadah Hujan, Gapoktan Irigasi Tehnis dan Gapoktan Tegalan agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran.
Bahkan dilahan irigasi tehnis pada musim hujan seperti ini, kelompok tani tidak seharusnya diberikan bibit jagung karena otomatis dilahan tersebut harus ditanami padi. Dan seharusnya kelompok tani tegalan dan tedah hujan yang mendapatkan bibit jagung.
Setelah dilakukan pemisahan dan pembagian kelompok tani, dilanjutkan dengan menginventarisir legalitas Gapoktan, kemudian melakukan pengawasan kebenaran bahwa bibit tersebut ditanam atau tidak.
“Pengawasan ini perlu dilakukan, karena banyak pupuk dan bibit jagung yang dibawa untuk ditanam di gunung dan bahkan dijual. Setelah melakukan pengawasan, Distambun disarankan untuk memperhatikan pola tanam yang baik dan benar sehingga hasil produksi pertanian rakyat melimpah. Perhatikan juga kebutuhan pupuk disektor perikanan,”ujar Papi Syahrul sapaan akrab Wakil Bupati Dompu.
Wabub menambahkan, apabila semua hal tersebut dilaksanakan, maka akan mengurangi penebangan liar atau pengerusakan hutan dan gunung. Jika ada Gapoktan yang mengajukan kebutuhan bibit dan pupuk untuk dikawasan hutan dan gunung, maka untuk tidak mengindahkannya.
“Kalau kita memberikan bibit dan pupuk pada mereka, sama saja kita mendukung penebangan liar. Ini aneh namanya. Sekali lagi, jangan mengajukan kebutuhan pupuk dan bibit untuk kebutuhan di hutan dan gunung,”tegas Wabub.
Dijelaskan Wabup, kondisi hutan dan gunung di Bumi Nggahi Rawi Pahu saat ini telah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maka dari itu gunung yang telah gundul akan dilakukan penghijauan dengan menanam pohon produktif seperti buah-buahan dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah yang akan melakukan pengawasan nantinya.
“hasil tanaman buah-buahan itu nantinya akan dimanfaatkan untuk dijual oleh masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga,”jelas Wakil Bupati Dompu melalui rapat evaluasi dan perencanaan program tahun 2022.
Terkait hal itu, Plt. Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Ir. Syamsuddin mengatakan rapat evaluasi dan perencanaan program tahun 2022 bertujuan untuk meninjau kembali Gapoktan sehingga meminimalkan masalah yang terjadi kedepanya.
“Revitalisasi data Gapoktan di Kabupaten Dompu ditunggu-tunggu oleh Kementerian Pertanian untuk dijadikan sebagai bantuan bantuan pertanian nantinya,”kata Syamsuddin.
Oleh karena itu, Kadistambun mengajak pada seluruh Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelayanan Tehnis Dinas (UPTD) Distanbun untuk segera menyediakan data Gapoktan yang baik dan benar.“Mari kita bekerja agar menjadi aparatur yang amanah menuju Dompu Mashur,”ajaknya.
Kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi program tahun 2021 dan perencanaan tahun 2022 dalam rangka mendukung Program Pemerintah Kabupaten Dompu melalui JARAPASAKA (Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan) untuk menuju DOMPU MASHUR (Mandri, Sejahtera Unggul dan Religius) dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu pada Selasa (15/12/2021).(amin)