Dompu,-PT. STM dan PT. Vale "diseruduk" massa aksi. Sekitar puluhan massa yang menamakan diri sebagai Gerakan Masyarakat Hu'u Bersatu (Gema) Desa Hu'u Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu NTB melakukan aksi Demontrasi depan pintu gerbang markas PT. Sumbawa Timur Mining (PT STM) dan PT Vale pada Sabtu (21/05) sekitar pukul 09.00 wita.
Korlap Gema Hu'u, Putra Aris Munandar pada sejumlah wartawan mengatakan, aksi ini dilakukan karena masyarakat sekitar lingkar tambang kini mulai merasakan dampak dari pekerjaan proyek tambang emas Perusahaan Terbatas (Tbk) Sumbawa Timur Mining (PT. STM) dan PT Machmahon.
Dampak tersebut yakni diduga terjadinya kekurangan air bersih baik untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat, juga untuk mengairi lahan persawahan.
Selain itu masyarakat juga mulai merasakan gatal-gatal pada sekujur tubuh akibat menggunakan air keruh yang diduga kuat sudah tercampur limbah dari PT. STM dan PT. Machmahon.
"Kami menduga pihak PT. STM tidak pernah memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat Hu'u terkait dengan pengelolaan kekayaan alam kami ini, dan kami juga menduga bahwa PT. STM ada pelanggaran dalam hal pengelolaan lingkungan sehingga kami masyarakat Hu'u mengalami kekurangan air bersih lantaran adanya pekerjaan proyek pertambangan yang dilakukan oleh PT STM dan PT Machmahon di atas gunung,"kata Putra Aris Munandar.
"Kami juga mempertanyakan kejelasan terkait masa Eksplorasi PT STM yang akan berakhir pada tanggal 27 Juni tahun 2022 ini,"tanya Aris.
Terkait tuntutan massa Gema Huu, pihak Humas PT. STM hingga berita ini diturunkan, belum bisa ditemui bahkan media ini juga sudah melayangkan pesan WhatsApp pada Humas PT STM, Agus untuk dimintai keterangannya terkait tuntutan tersebut, namun pesan itu belum dijawab.
Hasil pantauan media ini dilokasi, hingga berita ini diturunkan, massa Gema Huu masih stand by depan pintu gerbang markas PT STM sembari menunggu pihak Humas PT STM keluar menemui mereka untuk melakukan dialog. Aksi tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian.(amin/Syam)
