Berlianti Kasih, TKW asal Kel. Dorotangga Kabupaten Dompu NTB saat memperlihatkan luka memarnya akibat dugaan penyiksaan dari sang majikanya di Saudi Arabia.
Oleh : Amin Kasipahu
Dompu,-Berlianti Kasih merupakan anak pasangan Syamsurizal dan Fatmawati warga kelurahan Dorotangga Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB. Kasih panggilan akrabnya, merupakan anak kedua yang masih duduk dibangku kelas XII pada salah satu SMA di Kabupaten Dompu, karena keinginannya yang kuat untuk menjadi seorang TKW guna membantu perekonomian keluarganya, Kasih memaksakan kehendaknya untuk berangkat ke tanah Riyadh Saudi Arabia dan memilih untuk out dari dunia pendidikan SMA nya.
Walaupun sebelumnya, keinginan Kasih tidak pernah direstui oleh kedua orang tuanya, namun tekad Kasih untuk berangkat menjadi pahlawan devisa tersebut kian meledak hingga pada akhirnya per 10 Februari 2022 lalu, Kasih kemudian diijinkan oleh orang tuanya untuk berangkat ke tanah Arab tersebut untuk mencari nafkah hanya dengan bermodalkan ijazah SMP saja.
Bagaimana kisahnya sehingga Berlianti Kasih bisa mendapatkan penyiksaan dari majikannya yang kejam tersebut, berikut pengakuan orang tuanya pada Lintas Samudera.com ?
Syamsurizal, ayah dari Berlianti Kasih saat diwawancarai secara eksklusif media ini di tempat usahanya Selasa (30/08/22) sekitar pukul 20.30 wita mengaku, keberangkatan putri keduanya di Negara Arab Saudi untuk menjadi seorang TKW ini melalui sponsor asal Kecamatan Kempo inisial NRSH. Kasih bersama ke 6 rekannya naik pesawat dari Bandara Sultan Salahuddin Kabupaten Bima menuju Bandara Sukarno-Hatta Jakarta Utara.
Sesampainya di Jakarta, Kasih bersama 6 rekannya ternyata dijemput oleh seorang lelaki inisial IMM warga Jakarta, sedangkan NRSH hanya mengirim Kasih bersama 6 rekannya sampai di bandara Sultan Salahuddin Bima saja. Dikediaman IMM kasih dan rekannya hanya menginap sekitar 4 hari saja yang kemudian langsung diterbangkan ke negara tujuan Saudi Arabia untuk menjadi TKW.
Tiba di Saudi, ternyata kasih dijemput oleh majikan sementaranya yang masih hubungan keluarga dengan majikan aslinya dengan alasan bahwa majikan aslinya (terduga pelaku penyiksaan) sedang berada diluar daerah wilayah setempat. Sekitar sebulan lebih berada dikediaman majikan sementara nya, kasih akhirnya dijemput oleh sang majikan aslinya yang bernama Madam Rugayah dan membawa Kasih ke kediamannya di Riyadh.
Namun saat Kasih berada dikediaman majikan sementara nya, Kasih mendapat perlakuan yang baik bahkan handphone kasih juga diberikan sehingga komunikasi antara kasih bersama pihak keluarganya lancar bahkan kasih mengakui jika majikan sementaranya itu orang yang sangat baik.
Setelah menjalani pekerjaan sebagai seorang TKW dirumah majikan aslinya sekitar 1 Minggu berjalan, ternyata Kasih mulai mendapat kekerasan dan berakhir dengan penyiksaan yang tidak berprikemanusiaan dari sang tuan rumah.
"Pengakuan anak saya, sekarang keberadaannya di Saudi sudah 7 bulan berjalan, anak saya setiap hari selalu mendapat penyiksaan dari majikan perempuannya yang bernama Madam Rugayah itu,"aku Syamsurizal pada Lintas Samudera.com.
"aksi penyiksaan yang dilakukan oleh majikan perempuannya pada anak saya itu, tidak hanya dengan cara memukul saja, tapi juga menyiram leher bagian belakang Kasih dengan menggunakan air panas juga, termasuk menyetrika tubuh anak saya dengan menggunakan setrika uap hingga melukai anak saya dengan pisau. Akibatnya, anak saya mengalami luka memar, lecet pada bagian tangan, kaki termasuk luka pada bagian leher belakang akibat terkena siraman air panas dan setrika tersebut,"ungkap Syamsurizal dengan nada sedih.
Menurut Ayah Kasih ini, aksi penyiksaan terhadap anaknya ini dilakukan sangat keji dan tidak berprikemanusiaan, sehingga membuat batin pihaknya tersiksa. Atas perlakuan ini, Syamsurizal merasa sangat keberatan dan berjanji akan segera melaporkan sponsor NRSH, IMM dan majikannya kasih ke Kepolisian untuk mempertanggungjawabkan semua ini.
Apa motif dibalik penyiksaan ini ? disampaikan Syamsurizal bahwa motifnya hanya karena putrinya meminta kepada majikannya untuk pinjam pakai handphone miliknya yang disita majikannya, karena Kasih ingin komunikasi dengan kami selaku pihak keluarganya. Namun sang majikan perempuan menolak dan emosi sehingga melempar Kasih dengan piring dan sebagainya dan berbuntut pada aksi penyiksaan secara keji.
"Aksi penyiksaan dan sistim perbudakan di Saudi Arabia ternyata masih ada, itu semua telah dirasakan dan menimpa putri saya,"ungkap Syamsurizal.
Dimana keberadaan Kasih saat ini ? Syamsurizal mengaku bahwa anaknya masih berada dirumah majikannya dan hidup dalam kesengsaraan dibawah penyiksaan dan penyanderaan majikannya.(bersambung)