Dompu,-Seluas 112 hektar lahan pertanian di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, rusak akibat banjir bandang, 20 Januari 2025 lalu. Daerah terparah, adalah Desa Mbawi yang masuk Kecamatan Dompu. Di Desa ini, selain lahan pertanian, banir juga merusak insfrastuktur pertanian, seperti tanggul sungai dan saluran irigasi.
Petani di desa ini, meminta Pemerintah Kabupaten Dompu, untuk segera melakukan perbaikan saluran irigasi. Jika tidak, ancaman gagal tanam dan gagal panen, akan dialami petani. Kepala Desa Mbawi, Sukrin mengatakan, kerusakan dimaksud termasuk sarana pertanian tersebut adalah saluran irigasi sekunder di dua titik.
“Dinding saluran jebol sepanjang puluhan meter,” katanya, Sabtu (25/1/2025).
Dikatakan, dampak dari kerusakan tersebut, sawah-sawah yang telah ditanami padi terendam air. Dikhawatirkan, pertumbuhan tanaman padi mengalami gangguan yang dapat memengaruhi kegagalan tanam. Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Dompu, sudah membuat laporan terkait dampak bencana ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Syahrul Ramadhan mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan bantuan bibit dan obat-obatan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat. Surat usulan termasuk rekoemndasi dari BPBD terkait dengan keterangan bencana alam, sudah dikirimkan.
“Semoga segera turun bantuannya,” katanya.
Syahrul yakin, pengauan bantuan itu akan segera direalisasikan. Sebab, salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, adalah ketahanan pangan. Sekotor pertanian, terutama padi dan jagung, menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional.(adv)