Pada sejumlah wartawan diluar ruangan isolasi RSUD Dompu, Kasi Humas Ida Fitriani mengakui terjadinya krisis tabung oksigen Tersebut. Hal itu diakibatkan karena kapasitas dari produksi tabung oksigen hanya mampu dipenuhi oleh pihak RSUD maksimal 27 tabung oksigen untuk per harinya.
Dijelaskan Ida Fitriani, pihak RSUD Dompu tidak memungkiri bahwa saat ini oksigen di RSUD Dompu sangat terbatas atau terjadi krisis, akibatnya RSUD Dompu hanya prioritaskan tabung oksigen ini bagi pasien yang memiliki gejala berat saja.
"Untuk diketahui oleh masyarakat Dompu bahwa kemampuan RSUD Dompu memproduksi oksigen hanya 27 tabung oksigen saja per harinya, sisanya ada bantuan dari provinsi NTB sebanyak 30 tabung oksigen. Sementara RSUD Dompu membutuhkan antara 60 hingga 70 tabung oksigen perharinya untuk memenuhi kebutuhan pasien,"jelas Humas RSUD Dompu ini.
Diungkapkan Ida Fitriani, kebutuhan satu pasien yang dirawat inap di RSUD Dompu dengan gejala berat membutuhkan yakni 8 tabung oksigen, bagi pasien gejala sedang yakni 6 tabung oksigen dan pasien yang gejala ringan hanya membutuhkan 2 tabung oksigen saja perhari nya.
"pasien sesak napas yang menjalani rawat inap di RSUD Dompu hampir 75 persen dari banyak pasien. terjadinya kelangkaan oksigen di RSUD Dompu ini sudah berlangsung 14 hari, sedangkan lonjakan pasien sesak napas sudah terjadi 21 hari,"ungkap Humas RSUD Dompu ini.(amin)