Dompu,-Pasca AR (38) yang melakukan penyerangan terhadap siswa SMAN 2 Kilo dengan menggunakan senjata api (senpi) rakitan Laras panjang yang berisikan sebutir peluru, ternyata berdampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah setempat.
Kepala SMAN 2 Kilo, Muhammad Ihsan, S.Pd pada media ini mengatakan, pasca kejadian AR yang menghebohkan dunia pendidikan lantaran menggunakan senjata api rakitan berlaras panjang masuk ke halaman sekolah untuk mencari seorang siswa kelas XII atas ucapan "apa kabar reana" sehingga membuat AR tersinggung, berdampak pada KBM tatap muka disekolah. Dimana sehari pasca kejadian tersebut, seluruh siswa terpaksa harus melaksanakan KBM secara daring.
Hal itu dilakukan berdasarkan atas persetujuan dari Dikpora Propinsi NTB melalui usulan yang telah disampaikan oleh pihak sekolah sendiri, dengan tujuan untuk menjaga psikologis siswa yang masih trauma tinggi atas kejadian penyerangan dari AR yang terjadi pada Senin pagi kemarin.
Sebelumnya pihak sekolah melayangkan permintaan kepada Dikpora Propinsi NTB untuk melaksanakan belajar daring selama 3 hari saja, namun oleh pihak Dikpora Propinsi NTB justeru memutuskan KBM daring dapat dilakukan selama sepekan yakni sejak Selasa hingga Sabtu pekan ini.
Selain itu juga, dengan melaksanakan KBM secara daring ini, dimaksudkan demi menjaga keamanan dan keselamatan siswa dan dewan guru SMAN 2 Kilo semata, agar kedepannya nanti kejadian seperti ini tidak terjadi kembali.
"Walaupun pelakunya sudah ditahan polisi, namun kita tetap menjaga keselamatan siswa juga karena yang bertanggung jawab disekolah ini adalah saya, maka dari itu kami langsung melakukan KBM secara daring hingga Sabtu pekan ini,"(az).