Dompu,-Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekitar puluhan massa yang menamakan dirinya sebagai Aset (Aliansi Serikat Tani) bertempat di Desa Madaprama Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB, Selasa (31/05/22) berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi akibat munculnya batu dan kayu serta gelas minuman kemasan yang diduga dilempar oleh provokator yang sengaja memanfaatkan moment untuk memancing massa aksi dan aparat TNI-Polri saat kegiatan unjuk rasa (unras) berlangsung.
Sebelumnya, aksi massa Aset berlangsung damai dan sempat membakar ban bekas ditengah jalan Propinsi yang menghubungkan antara Kabupaten Dompu-Bima dan Sumbawa, massa meminta Pemerintah Kabupaten Dompu untuk hadir ditengah massa aksi guna mengklarifikasi soal tuntutan untuk menstabilkan harga jagung petani pada investor yakni perusahaan terkait.
Sementara Asisten 1 Pemda Dompu, H. Burhan SH, Kadis Distambun, Muhammad Syahroni, SP., MM dan Camat Woja Suherman,S.Pt yang hadir ditengah massa aksi mewakili Bupati Dompu yang sedang berada diluar daerah, untuk melakukan dialog terbuka justeru ditolak mentah-mentah oleh massa Aset, sehingga dialog yang direncanakan batal total.
Merasa Kecewa, massa aksi kemudian melakukan blokade jalan dengan cara memagar betis untuk menahan arus transportasi. Akibatnya, arus transportasi lumpuh total sekitar 2 jam dengan panjang antrian kendaraan sekitar 2 kilo meter.
Andi Irawan selaku Koordinator Aksi meminta kepada Pemda Dompu untuk segera menstabilkan harga jual jagung petani pada investor dalam hal ini perusahaan yang ada di Dompu. Karena menurut Andi Irawan, produksi jagung saat ini tidak sesuai dengan naiknya harga pupuk subsidi dan obat-obatan pertanian atau pestisida yang dibeli petani dari toko.
"Mahalnya harga pupuk subsidi yang dijual oleh pengecer justru tidak sesuai dengan harga eceran tahunan (HET) serta naiknya harga pestisida di toko sangat tidak sesuai dengan harga jual Jagung di Kabupaten Dompu. Dari itu kami minta kepada Bapak Bupati Dompu agar segera menstabilkan harga jagung petani,"pinta Andi Irawan pada media ini usai menggelar aksi.
Selain itu Andi Irawan juga menyampaikan 3 poin tuntutan massa ASET yakni,
1. Meminta kepada Bupati Dompu untuk segera menstabilkan harga jagung, yang sesuai dengan biaya produksi pertanian.
2. Mendesak Pemda Dompu untuk segera membuat produk hukum yaitu Peraturan Daerah (Perda) tentang kestabilan harga komoditas pertanian.
3. Segera memanggil pihak Investor yang terdapat temuan - temuan hasil sidang mendadak (Sidak) yang di duga ada kecurangan dari timbangan dan terster di beberapa gudang jagung yang ada di Kabupaten Dompu.
Sementara Kapolres Dompu AKBP. Iwan Hidayat, SIK yang dikonfirmasi sejumlah wartawan dilokasi aksi menjelaskan, munculnya sedikit kericuhan akibat munculnya provokator yang sengaja memanfaatkan situasi dengan melakukan aksi pelemparan kepada massa aksi dan aparat TNI-Polri dengan menggunakan batu, kayu dan gelas minuman kemasan saat aksi berlangsung.
"Saya kagum pada masyarakat Kabupaten Dompu karena tingkat toleransi nya tinggi karena ketika melakukan blokade jalan, hanya dilakukan sampai 10 hingga 15 menit saja, kemudian dibuka kembali. Itu karena mereka menyampaikan tuntutan saja,"jelas Kapolres Dompu.(amin)