Dompu,-Sebagai bentuk dalam menyukseskan rencana PT. Sun Cable Indonesia dalam mengembangkan Kabel Bawah laut sebagai bagian dari Autralia-Asian Power Link (AAPowerLink) untuk menyalurkan listrik terbarukan dengan harga bersaing, mudah dikirim dan berkapasitas tinggi dari pembangkit Listrik Tenaga Surya di Northem Territory Australia-Singapore.
Pemerintah Kabupaten Dompu bersama PT. Sun Cable Indonesia melalui PT. SUNCI yang bertindak sebagai pemerkarsa studi Amdal (Analisis mengenaik dampak Lingkungan) mengadakan kegiatan Konsultasi Studi Amdal perencanaan kegiatan instaliasi dan pengoperasian kabel bawah laut HVDC melalui perairan kepulauan Indonesia dan Perairan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST, MT dan dihadiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Tenaga Ahli Universitas Mataram (Unram), Tenaga Ahli Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Perwakilan PT. SUN Cable), Camat, Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat yang di laksanakan di Caffe Laberkah, Selasa (19/7/2022).
Sebelum meresmikan kegiatan tersebut, Wakil Bupati H. Syahrul Parsan, ST, MT mengungkapkan, konsultasi studi Amdal wajib dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Lanjut Wabub, Berdasarkan Permen LH dan Kehutanan tersebut, masyarakat diundang untuk memberikan dan menyampaikan saran serta masukan terhadap kegiatan dalam menyusun Amdal agar tidak terjadi permasalahan saat proses pembangunan.“Kita harus ikut membantu dan bersumbangsih, minimal memberikan saran dalam penyusunan Amdal termasuk menciptakan keamanan saat proses pelaksanaannya nanti,”kata Wabub.
Wabub menjelaskan, dampak positif dari proyek AAPowerLink ini, akan adanya peningkatan Investasi, penyerapan tenaga kerja lokal dan kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengadaan matrial dalam negeri, khususnya di Kabupaten Dompu. Sedangkan dampak negatifnya akan ada perubahan kualitas dan gangguan transportasi laut.
"Semua kegiatan proyek pasti menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif atau risiko saat pengerjaan maupun sesudah pembangunan. Maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu,” ungkap Wabub.
Wabub menambahkan, agar penyusunan amdal bisa dilaksanakan dengan baik, semua elemen yang terkait harus menyampaikan beberapa saran dan masukan yang dapat dijadikan pijakan, sehingga proyek tersebut berjalan dengan lancar.“Ini dilakukan agar tidak ada masalah dikemudian harinya,”tutup Wabub sekaligus membuka dengan resmi kegiatan Konsultasi Publik Studi Amdal.
Sebelumnya, Ir. Evi Pujiastuti perwakilan Direktur PT. Sun Cable Australia – ASIA PowerLink menjelaskan, penggelaran kabel dimulai dari Northem Territory Australia menuju Singapore dan akan melewati perairan Indonesia termasuk di wilayah Kabupaten Dompu tepatnya di Kecamatan Hu’u atau Pulau Sumbawa yang menjadi Koridor menuju pulau Lombok, Bali Jawa Bangka Belitung, Kepulauan Riau sampe Negara Singapure.“Penggelaran Kabel nanti dilakukan sepanjang 34.300 km dibawah dasar laut,”jelasnya.
Evi menambahkan, penggelaran kabel dilakukan sesuai prosedur menggunakan peralatan, kapal dan tim khusus dengan metote terbaik.“Kami sangat mengharapkan adanya dukungan pihak terkait, berupa ide saran maupun masukan sebagai bahan kajian kami untuk menyusun dokumen Amdal, sehingga proses pelaksanaan proyek berjalan dengan baik,”inginnya.
Sementara itu, Ir. Padusung, MP Tenaga Ahli dari Unram menjelaskan, berdasarkan hasil diskusi dengan Pusar Hidro-Oseanografi Angkatan laut, terkait jalur kabel bawah laut dan Kabupaten Dompu masuk dalam tambahan daerah yang terlewati yang mencakup Kecamatan Hu’u. “Maka perlu dilakukan Konsultasi Publik tambahan untuk memenuhi proses Amdal dari Proyek AAPowerLink ini,”ujarnya.
ia menambahkan, proyek ini sudah melalui mekanisme dan Prosedur Amdal baik penyusunan dan penilaian serta penerbitan persetujuan lingkungan.“Pada Diskripsi Proyek, kabel dirancang sangat aman bagi lingkungan laut termasuk biota laut menggunakan sistem HVDC (arus searah) dan memiliki diameter 17-12 cm dengan berat 60-80 kg/m yang nanti akan diletakkan pada kedalaman antara 30 sampai 1.750 m,”ujarnya.
Untuk jadwal kegiatan proyek, dilakukan beberapa tahap antara lain tahap Pra-Konstruksi dilakukan tahun 2021-2023, tahap Konstruksi dilaksanakan tahun 2024-2029 dan tahap operasi dimulai tahun 2031 sampai selesai.
Dari pantauan kegiatan tersebut dirangkaian dengan pertukan Pelakat Pemerintah Kabupaten Dompu dan PT. Sun Cable Indonesia yang diakhiri dengan diskusi tanya jawab yang berlangsung dengan aman dan lancar.(amin)