Dompu,-Viral dimedia sosial bahwa harga gas elpiji bersubsidi pada sejumlah wilayah di Kabupaten Dompu NTB meroket, bahkan berbagai postingan dari sejumlah akun facebook menyatakan, kenaikan harga gas elpiji bersubsidi pada sejumlah pangkalan itu bervariatif berkisar antara Rp. 25.000 hingga Rp. 55.000 per tabung.
Dalam postingan sebuah akun facebook yang diperoleh media ini, secara tegas meminta kepada Pemerintah dalam hal ini Disperindag Kabupaten Dompu untuk segera turun sidak kepada seluruh reseller atau agen gas elpiji yang ada, semuanya bertujuan agar agen tidak sembarang dalam mematok harga Gas elpiji bersubsidi semaunya hingga pada angka yang meroket.
Sebab harga jual gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilo gram pada sejumlah agen justeru sudah melanggar harga eceran tahunan (HET), karena harga yang dipatok tersebut tembus pada angka Rp.50.000 per tabung.
"Kalau dari Pertamina sendiri kisaran harga Gas Elpiji Bersubsidi hanya sekitar Rp.15.000 untuk per tabungnya, kalau ke agennya diberikan harga sekitar Rp.18.000 saja, sementara harga jual saat ini pada sejumlah agen tembus pada angka Rp. 50.000 per tabung. Inikan lucu namanya,"kata netizen.
Selain itu, banyak pula netizen yang terang-terangan membeberkan terkait harga jual gas elpiji bersubsidi ini ke akun facebooknya. Diantaranya :
1. Ditempat saya juga harga tabung gas Rp. 22.000, terus pemilik agen bilang ke saya kalau di tanya sama Pemerintah jawab aja Rp. 20.000 saja harganya. Pada minggu ke 2 lagi saya pergi membeli tabung gas justeru naik ke angka Rp.25.000. Saya tanya pemilik agennya, kemarin kan harganya cuman Rp. 22.000 saja kok sekarang naik menjadi Rp.25.000. Pemilik agen menjawab, karena terbebani ongkos buruh yang turunkan tabung gas ini.
2. Disperindag Kabupaten Dompu gimana dengan harga gas kok Rp. 55.000.
3. Rata-rata harga itu, makanya mau di protes agennya karena sekarang kita juga lagi memantau terkait harga tabung gas ini.
4. Padahal tabung gas selalu ada, cuman pengecer ini yang bikin rusak harga tabung gas.
5. Dikecamatan Manggelewa harganya Rp. 55.000.
6. Saya belinya seharga Rp.35.000 dan itu justeru masih kategori mahal harganya, karena harga gas di pangkalan hanya Rp.18.000 saja.
7. Saya tidak pernah beli gas dibawah harga Rp.35.000 tapi tetap pada harga Rp. 35.000 saja bahkan sampai seharga Rp. 40.000 juga.
Dari hasil postingan terkait mahalnya harga jual tabung gas elpiji bersubsidi tersebut, justeru banyak memunculkan komentar juga dari warganet sendiri.
Lantas bagaimana reaksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu sendiri terkait dugaan meroketnya harga gas elpiji bersubsidi tersebut ? Berikut penyampaian Kepala Dinas Perindag Kabupaten Dompu, Ir. Armansyah, M.Si.via pesan whats app nya ke media ini.
"Itu diwilayah mana dan pangkalan mana ? tolong langsung disebutkan kalau memang di Kabupaten Dompu kejadiannya, biar kami bisa langsung bertindak. Jangan hanya katanya dan lapor-lapor saja,"jawab H. Arman.
"Terkait itu, kami melihat perkembangan dilapangan dulu, tapi kami tetap memantau akan situasi dan penjualan tabung gas elpiji dipangkalan. Saya juga minta kepada kita semua jika menyapaikan pengaduan harap lengkap nama pangkalan dan wilayahnya, juga jangan lupa disertakan foto nama pangkalan nya sebab di setiap pangkalan ada papan nama nya. Kalau di Dompu maka kami terus pantau dan ketika ada agen maupun pangkalan yang nakal maka kami akan langsung tegur agen nya,"tandas H. Arman.
Berdasarkan penelusuran media ini juga pada wilayah Kelurahan Bada Kecamatan Dompu pada Selasa (06/05/25) sekitar pukul 21.00 wita tadi, pedagang tabung gas rata-rata mengaku bahwa mereka kesulitan mendapatkan tabung gas untuk dijual.
Bahkan sejumlah warga pun mengaku kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangganya karena di cari pada sejumlah pangkalan rata-rata mengaku kehabisan dan masih kosong.
Selain itu, ada pula sejumlah warga yang mengaku, diduga ada agen yang nakal lantaran menyalurkan tabung gas elpiji dengan jumlah lumayan banyak ke pembeli diluar wilayah Kecamatan Woja dan itu dilakukan secara terang-terangan, padahal gas elpiji bersubsidi tersebut diprioritaskan bagi rumah tangga.(amin)