Oleh : Amin Kasipahu
Dompu,-Keberangkatan Berlianti Kasih, TKW asal Kelurahan Dorotangga Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB dari Kabupaten Dompu NTB menuju Jakarta pada tanggal 10 Februari 2022 lalu melalui penerbangan Bandara Sultan Salahuddin Bima menuju Bandara internasional Soetta Jakarta Utara hingga menuju ke negeri Saudi Arabia, diduga kuat Illegal.
Pasalnya, pada saat pemberangkatan Kasih dari Kabupaten Dompu untuk menjadi TKW di Saudi Arabia, Kasih sama sekali belum memiliki KTP karena statusnya masih pelajar kelas XII SMA, sehingga pada saat keberangkatannya ke Saudi Arabia, usianya Kasih belum genap 17 tahun.
"sebagai orang yang awam dan tidak faham dengan dokumen untuk menjadi TKW, kami hanya menyerahkan kopian KK aja satu lembar pada sponsor atas nama NRSH tersebut, katanya hanya itu saja yang dibutuhkan untuk mengurus dokumen pemberangkatan Kasih ke Saudi Arabia untuk menjadi TKW. Ternyata kami sebagai orang tua nya Kasih yang awam dan tidak faham akan hal itu, justeru di bodohi. Kami menduga bahwa KTP Kasih dan dokumen lainnya diduga kuat Illegal,"demikian disampaikan Syamsurizal pada media ini saat ditemui ditempat usahanya pada Selasa malam kemarin.
Syamsurizal mengaku, setelah mengetahui kejadian yang menimpa Kasih, kami langsung menghubungi NRSH via telepon. Dalam komunikasi justeru NRSH sendiri meminta kami untuk tidak manja. Ucapan itu sangat membuat kami tidak terima. Selain NRSH kami juga menghubungi IMM via telepon. IMM meminta kami untuk tidak panik dan berjanji akan membantu untuk mengurus dan mengeluarkan Kasih dari majikannya. Ternyata janji itu sangat bohong dan setelah dihubungi lagi nomor keduanya ternyata tidak mau diangkat.
Demikian disampaikan oleh Syamsurizal selaku ayah kandung Berlianti Kasih, sang TKW yang mendapat penyiksaan dari majikannya pada LS saat diwawancarai ditempat usahanya pada Selasa (30/08/22) malam kemarin.
"sebelumnya kami sudah menaruh curiga atas pemberangkatan Kasih bersama ke 6 rekannya saat di Bandara Sultan Salahuddin Bima, pasalnya NRSH sendiri selaku sponsor yang memberangkatkan Kasih justeru tidak ikut terbang ke Jakarta bersama Kasih dan 6 rekannya. NRSH sendiri hanya mengantarkan mereka sampai di Bandara Bima saja, sedangkan di Jakarta mereka dijemput oleh IMM,"aku ayah Kasih dengan nada sedih.
"Saya menduga bahwa NRSH mengover Kasih dan rekannya pada IMM yang statusnya sangat kami tidak ketahui. Sedangkan NRSH saat ini juga berada di luar negeri sebagai TKW juga. Pertanyaan nya, kenapa Kasih dan rekannya di over ke orang lain jikalau NRSH itu sponsor, bahkan kami juga sudah mempertanyakan NRSH dan IMM ini dari PJTKI mana, justeru itu tidak dijawab oleh mereka. Kami menduga kuat ini human traffiking dan pemberangkatannya ke Saudi Arabia sebagai TKW diduga Illegal,"ungkap Syamsurizal.
Selain itu, lanjut Syamsurizal, IMM setelah mengetahui Kasih disiksa oleh majikannya diduga melalui NRSH, dia langsung menghubungi kami dan mencoba menenangkan kami atas kejadian ini. Setelah beberapa hari, IMM justeru meminta kami untuk mengirimkan nomor rekening, dan juga mengabarkan bahwa IMM sudah mengirimkan uang sekitar Rp. 15 juta pada kami sebagai uang gaji Kasih selama berada di Saudi Arabia. Bahkan pengakuan IMM sendiri via telepon, pihaknya akan mencarikan majikan yang baik untuk Kasih dan akan menggantikan semua uang majikannya Kasih, namun tawaran yang disampaikan IMM pada kami via telepon itu sangat tidak kami terima dan tidak kami gubris, karena yang kami inginkan bukan uang melainkan Kasih harus keluar dari majikannya itu dan kembali ke tanah kelahirannya untuk kembali berkumpul bersama keluarga di Kabupaten Dompu.
"Hingga Selasa malam (30/08/22), kami kembali menerima telepon WhatsApp dari Kasih bahwa dia dikejar oleh majikannya dengan menggunakan pisau. Atas kejadian itu, bagian tubuh Kasih mengalami luka sobek akibat terkena sabetan pisau. Kasih menangis ketakutan dan berharap ada bantuan dari Kedubes Indonesia yang berada di Saudi Arabia agar bisa mengeluarkan dirinya dari penyanderaan dan penyiksaan sang majikannya bernama Madam Rugayah tersebut,"ujar Syamsurizal.(bersambung)