Hal tersebut dipicu akibat adanya oknum pegawai DPRD Dompu yang diduga membuang tiga bendera kebesaran tiga organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelemat Organisasi (HMI-MPO), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Kabupaten Dompu yang telah dipasang pada dua pintu utama gedung DPRD Dompu yang disegel pada aksi pertama menolak kenaikan harga BBM dan lainnya pada Senin (29/08/22).
Dalam orasinya, Bung Onal meminta kepada oknum pegawai DPRD Dompu yang membuang tiga bendera organisasi tersebut agar hadir depan massa aksi guna meminta maaf secara terbuka di depan umum dan secara tertulis.
"Kami minta kepada oknum pegawai DPRD Dompu yang merasa diri telah mencopot dan membuang tiga bendera pada dua pintu utama gedung DPRD yang telah disegel agar segera hadir dan meminta maaf secara terbuka dan secara tertulis kepada kami,"pinta Bung Onal dengan tegas.
Hal senada juga disampaikan Ketua Cabang HMI-MPO Cabang Dompu, Ajun Harfid. Dirinya meminta kepada Ketua DPRD Dompu untuk menghadirkan oknum pegawai DPRD yang membuang bendera agar meminta maaf baik secara lisan maupun secara tertulis kepada kami selaku massa aksi.
"Saya minta dengan tegas agar Ketua DPRD Dompu agar dapat menghadirkan oknum pegawai DPRD Dompu yang telah membuang bendera kami,"tegas Ajun.
Hasil pantauan media ini dilapangan, buntut dari tidak diindahkannya permintaan massa aksi, massa langsung melempar kaca jendela ruang staf DPRD Dompu hingga pecah.
Bahkan massa aksi juga berjanji akan kembali melakukan aksi jikalau oknum pegawai DPRD Dompu yang membuang bendera kebesaran tiga organisasi tersebut tidak hadir untuk meminta maaf baik secara pribadi maupun atas nama DPRD Dompu.(amin)
