Dompu,-Munculnya perilaku negatif dari para remaja seperti penyalahgunaan miras dan narkoba, pemanahan liar, tawuran, pergaulan bebas, balap liar, pembegalan dan berbagai bentuk kenakalan lainnya sebagaimana yang disampaikan media dalam pemberitaannya, tidak terlepas dari perhatian Bupati Dompu, H. Kader Jaelani.
Terkait munculnya berbagai tindakan negatif dari anak remaja, disela waktu kesibukannya menjalankan tugas pemerintahan dan kemasyarakatan, Rabu (26/10/22) di ruang kerjanya, orang nomor satu di Bumi Nggahi Rawi Pahu yang dua hari lalu berultah ke-46 menyatakan keprihatinannya.
“Saya prihatin dengan apa yang dilakukan oleh tunas muda dengan berperilaku negatif. Dengan tindakannya yang negatif tersebut mereka tidak lagi memikirkan dampaknya bagi diri sendiri maupun orang lain. Seharusnya mereka di usia yang relatif masih muda menyibukan diri dengan berbagai hal yang berguna untuk persiapan menghadapi masa depannya,"kata Bupati AKJ.
Disampaikan Bupati, mencegah para remaja dari tindakan yang negatif menjadi tanggungjawab bersama semua elemen masyarakat. Semua pihak terutama keluarga dan masyarakat perlu mengambil langkah antisipatif untuk menghindarkan anak remaja dari perbuatan yang negatif.
Menurut Bupati AKJ, langkah yang tepat untuk mencegah anak remaja dari tindakan yang negatif adalah dengan membangun karakter yang baik dan positif dimulai dari lingkungan keluarga.
“Sebagai unit terkecil dan tempat pertama bagi anak untuk belajar banyak hal, keluarga perlu membangun karakter yang baik dan positif bagi anak remaja. Karakter yang baik dan positif tersebut membuatnya dapat mencontohi hal-hal yang baik dari lingkungan keluarga kemudian mempraktekan karakter yang baik dan positif tersebut dalam pergaulan sosialnya sehari-sehari,"ujarnya.
Dengan perilaku yang negatif yang dilakukan anak remaja berarti menunjukan bahwa anak remaja kehilangan contoh panutan yang baik dari keluarga. Keadaan yang seperti ini ungkap Bupati AKJ merupakan kemunduran yang terjadi pada anak remaja, dan bisa jadi kemunduran yang berlangsung disebabkan oleh fungsi keluarga yang sudah tidak maksimal sehingga mendorong anak remaja lebih banyak mengadopsi banyak hal terkait nilai dan norma perilaku diluar lingkungan keluarga.
“Ada 8 fungsi penting keluarga yang harus dapat dipahami dan bila 8 fungsi keluarga dimaksud dapat berfungsi secara baik dan maksimal maka anak remaja dalam berbagai aktivitasnya akan mengembangkan banyak hal yang positif artinya berbagai perilaku yang negatif bisa dicegah atau diminimalisir,"terang Bupati Dompu.
Bupati Dompu menyampaikan, ada 8 fungsi keluarga diantaranya fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan lingkungan.
“Kedelapan fungsi keluarga ini menjadi cikal bakal tumbuh dan kembangnya karakter yang baik dan positif untuk dapat diimplementasikan anak remaja dalam kehidupannya sehari-hari,"ungkapnya.
Bupati AKJ juga mengingatkan semua pihak, orang tua dan masyarakat serta elemen penting lainnya untuk kembali meningkatkan fungsi keluarga.“Untuk mencegah anak remaja berperilaku negatif, saya mengajak kepada kita semua untuk dapat meningkatkan fungsi keluarga,"pintanya.(ADVERTORIAL)