Top Menu

Newsopini

Sering Curhat Masalah Pribadi, Pemicu Perselingkuhan ?

Redaksi
Kamis, 25 Mei 2023, Mei 25, 2023 WAT
Last Updated 2023-05-26T06:21:40Z
Oleh : Firmansyah, S.Psi., M.MKes 

Siapa saja bisa berpeluang melakukan perselingkuhan sehingga perselingkuhan itu tidak hanya bisa dilakukan individu dengan profesi tertentu saja. 

Selingkuh tidak hanya domain dilakukan individu dengan tingkat pendidikan rendah namun juga bisa dilakukan individu dengan tingkat pendidikan tinggi. 

Perselingkuhan menjadi masalah sosial yang sering menjadi penyebab terjadinya percekcokan atau perselisihan antara suami istri bahkan menyebabkan terjadinya perceraian. 

Mengutip dari Wikipedia menjelaskan selingkuh adalah istilah yang umum yang digunakan terkait perbuatan tidak jujur dan menyeleweng terhadap pasangannya suami atau istri. 

Dijelaskannya juga istilah selingkuh umumnya digunakan sebagai sesuatu hal yang melanggar kesepakatan atas kesetiaan hubungan suami istri.  

Kebanyakan masyarakat dengan berpatokan pada nilai, etika dan adab sopan santun yang berkembang dan diakui secara luas menganggap perbuatan selingkuh adalah hal yang tabu dilakukan. 

Dari ketentuan itu menunjukan perbuatan selingkuh tidak lajim atau tidak biasa dilakukan individu dengan status sah sebagai suami atau istri dari orang lain. 

Dengan aturan, norma dan etika sosial yang berlaku umum tersebut sudah seharusnya individu yang secara hukum berstatus sah sebagai suami atau istri orang mampu menjaga marwah dirinya sesuai statusnya. 

Saat terjadi kasus perselingkuhan akan muncul banyak reaksi penolakan dari masyarakat. Rata-rata masyarakat tidak menerima bahkan mengecam saat adanya kasus perselingkuhan yang terjadi. 

Namun demikian adanya mengapa kasus selingkuh atau perselingkuhan kerap muncul dimasyarakat? 

Salah satu hal yang sering dan biasa menjadi pemicu munculnya kasus selingkuh atau perselingkuhan adalah ketika individu terbiasa melakukan curahan perasaan (curhat) masalah yang sifatnya pribadi kepada orang lain. 

Kalau curhat terkait masalah pribadi tersebut hanya dilakukan satu atau dua kali saja saya kira tidak ada masalahnya. Ketika dilakukan dengan durasi sesering mungkin akan dapat membentuk ikatan emosional yang lama kelamaan keduanya merasa saling membutuhkan. 

Sebagai individu yang sudah ada ikatan emosional dan merasa sama-sama saling membutuhkan menyebabkan keduanya merasa tidak ada batasan. Ikatan emosional dan perasaan saling membutuhkan itu juga membuat mereka lupa akan statusnya sebagai suami atau istri sah dari orang lain. Inilah dampak negatif ketika individu terbiasa curhat masalah pribadi kepada orang lain. 

Apalagi kalau orang yang diajak curhat tersebut dirasakan sebagai sosok yang bisa mengayomi, meneduhkan, mendamaikan, membahagiakan, menceriakan atau dapat memenuhi apa yaang diharapkan, lengkap sudah keakrabannya. 

Guna menghindari kasus selingkuh atau perselingkuhan agar tidak terjadi sebaiknya individu cermat memilih sosok untuk curhat apalagi curhat hal-hal yang sifatnya pribadi. 

Ketika ingin atau melakukan curhat masalah pribadi pilihlah orang-orang terpecaya dari kalangan orang terdekat dari pihak keluarga sendiri atau juga dari keluarga pihak istri atau suami, tidak dilakukan dengan orang lain. 

Lewat orang-orang terdekat dan terpercaya tersebut akan mudah diperoleh petunjuk atau bimbingan ketika ada persoalan yang dianggap urgen diselesaikan dan juga menghindari hal-hal negatif yang berdampak negatif baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Demikian kupasan ini, mudah-mudahan kita semua di grup ini dan juga diluar grup senantiasa dekat dengan pertolongan Allah SWT serta dijauhkan dari segala keburukan.

TrendingMore