Dompu,-Aksi demonstrasi yang dilakukan sekitar puluhan massa dari Forum Honorer Kabupaten Dompu NTB pada Kamis (28/12/23) depan gedung DPRD Dompu, berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi setelah massa yang berorasi secara bergantian meminta kepada 30 anggota DPRD Dompu untuk segera menemui mereka guna melakukan dialog, namun permintaan tersebut justeru tidak diindahkan sehingga membuat massa aksi marah dan memaksa masuk mencari 30 anggota DPRD Dompu tersebut diruang sidang utama namun tidak ditemui, massa kemudian menyisir anggota dewan pada sejumlah ruangan komisi dan berakhir diruangan Ketua DPRD Dompu.
Saat berada depan ruangan Ketua DPRD Dompu, seorang ibu dari massa forum honorer berteriak secara berulang kali dan meminta Ketua DPRD Dompu, H. Andi Bachtiar, A.Md,Par untuk keluar dan hadir menemui mereka guna melaporkan hasil kunjungannya ke Kemenpan RB soal nasib honorer yang belum diangkat dan diikut sertakan sebagai calon PPPK tahun 2023 ini.
Bahkan sejumlah massa juga membanting dan membuang bak sampah yang ada depan ruang rapat terbatas. Itu dilakukan sebagai bentuk kekesalan dan kekecewaan mereka terhadap sikap DPRD Dompu yang tak bisa memperjuangkan nasib para Forum Honorer di Kabupaten Dompu.
Sementara Ketua DPRD Dompu langsung keluar menemui massa dan menuju ruang rapat untuk melaksanakan rapat paripurna. Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih menunggu berakhirnya rapat paripurna sehingga massa berdialog dengan Ketua DPRD Dompu.
Koordinator 1 Forum Honorer Kabupaten Dompu, Imran Y. mengatakan, dalam aksi ini massa Forum Honorer Kabupaten mengangkat 5 point yang menjadi tuntutan ini yakni, mendesak Pemda Dompu agar Formasi D1, D2, D3, SMA, SMP dan SD sederajat bisa diakomodir ditahun 2024, meminta kepada Bupati Dompu agar dapat menambah kuota tenaga tekhnis/administrasi, meminta kepada pemangku kebijakan agar eks K2 dapat diprioritaskan dalam penjaringan PPPK dan ASN tahun 2024, mendesak Bupati Dompu, H. Kader Jaelani agar segera menon-aktifkan Kepala BKD Dompu karena tidak mampu menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik dan mendesak Pemda Dompu agar transparansi dalam pengajuan formasi tahun 2024.
"Jika 30 anggota DPRD Dompu tidak segera menemui kami, maka kami akan menciptakan suasana instabilitas di Kabupaten Dompu dan kami juga akan berkemah digedung DPRD Dompu ini untuk menunggu keputusan dari DPRD dan Pemda Dompu terkait nasib para honorer di Kabupaten Dompu,"kata Imrany.
Dalam aksinya, selain melakukan orasi secara bergantian, massa juga memblokade jalan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat depan gerbang DPRD Dompu bahkan massa juga melakukan aksi bakar ban bekas.(amin)