Top Menu

DompuNews

Soal Gas Elpiji Bersubsidi, Apakah Langka Atau Ditimbun ?

Redaksi
Kamis, 08 Mei 2025, Mei 08, 2025 WAT
Last Updated 2025-05-08T11:59:15Z
Dompu,-Kemana Gas Elpiji Bersubsidi saat ini ? Itulah pertanyaan dari banyak masyarakat sekarang. Kenapa demikian, karena untuk memperoleh 1 tabung Gas Elpiji Bersubsidi seberat 3 kg saja, masyarakat harus rela mondar mandir ke sejumlah pangkalan maupun pengecer hanya untuk membeli gas istimewa tersebut.

Kenapa pertanyaan itu muncul, karena faktualnya keberadaan tabung gas yang merupakan barang prioritas bagi ibu rumah tangga saat ini, diduga terjadi kelangkaan, dan kalaupun ada maka itu akan menjadi rebutan saja oleh warga sehingga banyak pula masyarakat yang tidak mendapatkan bagiannya dari barang bersubsidi tersebut.

Ironisnya, bahwa Gas Elpiji Bersubsidi ini diduga jarang ditemukan dipangkalan, tapi justeru banyak berada kalangan pengecer dadakan yang tidak mengantongi ijin resmi. Lantas berapa harga jual yang dibandrol oleh pengecer tersebut ? 

Angkanya justeru sangat wow gitu, karena tidak tanggung-tanggung, harga jual dibandrol dengan harga sekitar Rp. 40.000 per tabung bahkan dikabarkan pula lebih dari harga diatas. Jadi sangat jelas sekali bahwa harga jual itu justeru telah melebihi dari Harga Eceran Tahunan (HET) yang ada dipangkalan yakni Rp. 25.000 per tabung.

Terkait hal itu, ada sejumlah warga  mengaku bahwa kalau Gas Elpiji Bersubsidi diduga ditimbun oleh oknum. Hal itu disaksikan langsung oleh sumber berita ketika membeli tabung gas. 

Dimana penjual mengaku kehabisan gas elpiji dagangannya, namun itu tidak diterima oleh pembeli yang merupakan sumber berita ini sehingga pembeli langsung menunjuk ke arah tumpukan gas sehingga penjual langsung memberikannya untuk menghindari aksi protes dari pembeli. Sayangnya, sumber berita enggan memberi tahukan kepastian lokasi dugaan penjual Gas Elpiji Bersubsidi yang diduga menimbun tabung gas tersebut.

Hanya saja sumber menyebutkan, bahwa 2 lokasi dugaan penimbunan Gas Elpiji itu ada pada 2 wilayah yakni di Kecamatan Dompu dan Kecamatan Woja saja.

"Yang jelas saya melihat langsung banyak tabung gas berisi dalam rumahnya penjual, karena saya protes makanya pedagang itu langsung memberikan 1 tabung gas,"aku sumber yang enggan menyebutkan namanya kemudian meninggalkan media ini.

Terkait dugaan kelangkaan dan meroketnya harga Gas Elpiji Bersubsidi disejumlah wilayah Kabupaten Dompu NTB ini, ternyata mendapat bantahan  dari Kepala Disperindag Kabupaten Dompu, Ir. Armansyah, M.Si. Berikut isi bantahannya yang diterima media ini via pesan whats app.

"Saya kurang setuju kalau beritanya seperti itu, karena kondisi itu tidak menggambarkan keadaan masyarakat Dompu yang sekarang terkait dugaan kelangkaan tabung gas elpiji karena yang saya tau belum ada laporan dari hasil pantauan staf saya seperti itu. Jadi jangan samakan kondisi Kabupaten Dompu dengan daerah atau Kabupaten lain misalnya di Bima, hanya karena kita membaca tulisan atau status di FB saja,"kata H. Armansyah via pesan whats app nya.

Oleh karena itu, H. Armansyah menyarankan, agar masyarakat yang mau menyampaikan laporan tentang dugaan kenakalan pangkalan Gas Elpiji Bersubsidi, maka harus disertai dengan nama pangkalan dan wilayah penjualnya biar jelas.

"Yang terpenting yakni pelapor harus tau nama pangkalan nya, dimana lokasi pembelian gas nya dan kalau terbukti biar kita tegur langsung. Maka harus disebutkan nama toko atau pangkalan yang jual, masa dia ngga tau dari dulu orang sudah bisa mengadu seperti itu, jangan kata nya saja, tapi harus jelas sekarang supaya ngga dibilang fitnah,"saran H. Armansyah sembari mengirim foto hasil pantauan staf pda salah satu pangkalan di Kabupaten Dompu yang katanya Gas Elpiji masih aman.
staf Disperindag Dompu pada salah satu pangkalan saat sidak.

Ditanya, terkait lokasi turun sidaknya staf Disperindag sesuai dalam foto yang dikirim dan ketika sidak lanjutan apa bisa Wartawan dilibatkan ?

Sayangnya Kadis Perindag tidak menjawab pertanyaan media ini.

Berdasarkan hasil pengakuan sejumlah warga kepada media ini, ketika ditanya soal kesulitan dan meroketnya harga Gas Elpiji Bersubsidi, semuanya mengakui hal itu bahkan beberapa warga yang notabene nya ibu rumah tangga ini mengiyakan soal dugaan kelangkaan tabung gas bersubsidi tersebut.

Bahkan seorang IRT inisial D sendiri mengaku terpaksa membeli tabung gas ke pengecer dadakan senilai Rp. 40.000 per tabung karena membutuhkan gas untuk memenuhi kebituhan rumah tangganya."saya pribadi bersama suami mencari kiri kanan gas elpiji selama 4 hari tapi tidak mendapatkannya, di Kelurahan Simpasai baru saya dapat dan itupun saya beli pada pengecer dengan harga Rp. 40.000.

"Kesulitan kami warga mendapatkan gas elpiji ini bukan asal bunyi saja tapi memang benar. Tidak hanya saya saja yang rasakan bahkan hampir semua warga ikut kesulitan termasuk keluarga saya pun sampai hari ke 6 ini belum mendapatkan tabung gas,"aku D pada media ini saat diwawancarai dikediamannya usai membeli gas elpiji.(amin)

TrendingMore