*Oleh: Ummu Salsabila*
Bullying adalah tindakan yang mesti mendapat perhatian yang serius dari para guru dan orang tua.
Memastikan tidak ada tindakan bullying di sekolah maupun di luar sekolah memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk tumbuh sesuai harapan.
Saat terjadi bullying secara sosial, psikologis dan akademik siswa akan mengalami hambatan. Oleh karena demikian bullying tidak mesti terjadi.
Hal tersebut disampaikan Ummu Salasabila, seorang Mahasiswa Semester Akhir Jurusan Psikologi di Institut Teknologi Sumbawa, Minggu (05/10/25) melalui Whatshapp.
Menurut Ummu Salsabila kasus bullying yang biasa terjadi baik di sekolah maupun di luar sekolah bisa ditanggulangi (dicegah) dengan memaksimalkan peran peer grup.
"Peer grup (kelompok sebaya) memiliki peranan penting dalam mencegah bullying oleh karena itu peran peer grup harus dimaksimalkan", katanya.
Mahasiswa Semester Akhir yang saat ini sedang menyusun skripsi mengatakan Peer group sebagai kelompok individu sebaya atau berusia sama yang memiliki usia dengan minat, dan latar belakang serupa.
"Sebagai kelompok sebaya dengan ikatan emosional yang kuat untuk saling berinteraksi, bertukar pikiran, dan pengalaman, peer grup sangat mungkin dapat mencegah kasus bullying", jelasnya.
Lanjut wanita muda berparas cantik, murah senyum dan memiliki Indeks prestasi diatas tiga koma ini mengatakan sebagai kelompok acuan dalam berperilaku bagi anak remaja peer grup bisa memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan pribadi anggotanya.
"Dalam peer grup anak remaja bisa belajar dan mengembangkan nilai-nilai sosial yang baik dan bijaksana seperti solidaritas, toleransi, kerjasama dan kebersamaan", terangnya.
Diakhir gadis muda belia yang dikampusnya aktif berorganisasi dan punya keinginan melanjutkan Pendidikan Profesi Psikolog dengan mengambil bidang klinis mengungkapkan peran peer group (kelompok teman sebaya) dalam mencegah bullying sangat strategis.
Peer grup bisa mencegah kasus bullying melalui deteksi dini, memberikan dukungan emosional kepada korban, serta membentuk norma sosial anti-bullying melalui pengaruh positif.
"Dengan menjadi mediator, menegur pelaku, dan menunjukkan empati, kelompok teman sebaya mampu menciptakan iklim sekolah yang lebih aman dan positif, mengurangi insiden bullying, dan membangun solidaritas antar siswa, peer grup bisa mencegah dan menanggulangi kasus bullying baik di sekolah maupun diluar sekolah", tutupnya.***
