Top Menu

newspendidikan

4 Tenaga Tekhnis SDN 14 Kilo Diduga Lulus PPPK Paruh Waktu Siluman

Redaksi
Jumat, 21 November 2025, November 21, 2025 WAT
Last Updated 2025-11-22T06:47:03Z
Dompu,-Kasus PPPK Paruh Waktu Siluman yang terjadi pada dunia pendidikan di Kabupaten Dompu NTB tahun 2025 ini kian parah saja. 

Selain sejumlah oknum guru dari sejumlah sekolah yang sudah diberitakan media ini sebelumnya, justeru angka dugaan manipulasi data dalam kelulusan PPPK Paruh Waktu Siluman kian bertambah lagi. Hal itu diketahui berdasarkan adanya laporan dari sumber berita yang masuk ke media ini.

Salah satunya ada di SDN 14 Kilo, diduga kuat sebanyak 4 orang tenaga teknis sekolah setempat yang lulus PPPK Paruh Waktu diduga siluman. Hal itu diketahui berdasarkan laporan dari sumber berita bahwa ke 4 oknum tenaga tehnis itu mulai masuk mengabdi yakni pada tahun 2023 dan ke 4 nya diduga belum genap usia 2 tahun mengabdinya.

Selain itu sumber berita juga mengindikasikan bahwa dokumen ke 4 oknum tenaga tekhnis yakni inisial ES (operator layanan operasional), NF (operator layanan operasional), ML (operator layanan operasional) dan YS (pengelolah layanan operasional), termasuk absensinya yang diserahkan oleh Kepala Sekolah ke pihak panitia pemeriksa, diduga semuanya dimanipulasi.

"Semua dokumen yang diserahkan oleh Kasek pada panitia pemeriksa di Dinas Dikpora itu, diduga kuat data hasil manipulasi. Sebab, aslinya, justeru tahun masuk mengabdi ke 4 oknum guru itu yakni tahun 2023 jadi belum genap 2 tahun pengabdian mereka, kok bisa lulus PPPK Paruh Waktu,"beber sumber berita kepada sejumlah media pada Jumat (21/11/25) kemarin.

"Kami menduga, dalam hal ini Kepsek diduga ikut bermain dengan ke 4 oknum tenaga tekhnis itu sehingga mereka bisa di loloskan pada PPPK Paruh Waktu,"ucap sumber berita sembari mengirimkan data SDN 14 Kilo via pesan WhatsApp.

Terkait hal itu, sumber berita meminta kepada tim pemeriksa baik dari BKD dan PSDM , Dinas Dikpora dan Inspektorat Kabupaten Dompu agar tegas dan tidak main-main dalam hal pemeriksaan berkas tersebut karena ini menyangkut dugaan manipulasi dan nasib guru honorer yang lama mengabdi tapi belum Terkafer ke PPPK Paruh Waktu.

"Ini tidak boleh dibiarkan tapi harus di batalkan jika kebenaran ditemukan dugaan manipulasi data karena kuat dugaan bahwa banyak guru pada sejumlah sekolah yang memanipulasi data dan diduga kuat dalam hal ini terlihat oknum kasek beserta operator nya,"pinta sumber.

Terkait hal itu, Kepala SDN 14 Kilo, Abdul Wahab yang konfirmasi sejumlah media via telepon WhatsApp nya pada Sabtu (22/11/25) sekitar pukul 13.20 wita justeru membantah laporan yang disampaikan sumber berita tersebut.

Wahab mengaku, guru senior yang melaporkan itu tidak mempertanyakan keadaan padanya selaku Kepala Sekolah, sehingga terjadi perbedaan laporan saya dengan yang mereka sampaikan ke panitia. Padahal yang tenaga tekhnis itu sama-sama masuk mengabdi tahun 2022, sementara yang diajukan oleh guru senior tersebut ke panitia yakni tahun 2023.

Sebab ketika saya masuk sebagai Kepsek tahun 2022, yang ada tenaga teknis disekolah itu hanya 2 orang saja. Sementara ke 4 orang tenaga tekhnis diatas sama sama masuknya tahun 2022 dan itu semua ada bukti fisik nya di sekolah ini.

"Seperti apa kata orang ke saya, terkait dugaan manipulasi data tersebut justeru itu semua tidak benar saya lakukan. Justeru yang salah itu yakni guru yang lapor tersebut,"aku Abdul Wahab.

Selain itu, Wahab juga menjelaskan, berbicara tenaga tekhnis maka di seluruh Kabupaten Dompu juga seperti itu yakni tahun 2022 semua tenaga tekhnis masuk mengabdinya, begitu pula dengan Kecamatan Kilo pun rata-rata demikian.

"kemarin kita diminta bahwa disekolah itu harus ada tenaga tekhnis sehingga kita masukan itu bahkan sebelum diminta oleh dinas bahwa data itu sudah ada sejak tahun 2022, cuman yang salah itu ada pada guru yang melaporkan hal  tersebut,"jelas Kepsek SDN 14 Kilo ini.

"Kalau bisa diperbagus ajalah jalan beritanya, hanya itu aj point nya. Sekali lagi, kalau pribadi saya sangat tidak bisa melakukan rekayasa data seperti yang dibilang sama orang itu,"ujar Abdul Wahab.(Amin)

TrendingMore