Top Menu

HukrimNews

Oknum Satlantas Polres Bima Diduga Aniaya Oknum Wartawan

Redaksi
Minggu, 09 Mei 2021, Mei 09, 2021 WAT
Last Updated 2021-05-09T22:30:17Z
Bima,-Oknum Polisi yang bertugas di Satlantas Polres Bima NTB diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang anggota Wartawan Voicemuslim.com saudara Irfan, M.Pd yang hendak melaksanakan tugas peliputan di Kecamatan Sape.

Aksi dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada saat Satlantas Polres Bima sedang melakukan razia di pertigaan Panda atau tepatnya depan Mapolres Bima sendiri, pada Sabtu, (8/5/2021).

Diketahui oknum Polisi yang tergabung dalam Satlantas Polres Bima tersebut bernama Agus. Dan kronologis kejadian berawal  sekitar pukul 12.30, ketika Irfan bertanya soal kelengkapan atribut razia seperti plan tanda informasi Kepolisian melakukan razia dan surat izin melakukan razia.

Namun saudara Agus selaku Kanit Polantas justru enggan menjawab ketika Irfan memintai keterangan perihal razia tersebut. Irfan pun terus menanyakan, yang akhirnya Agus menjawab ‘apa hak anda ingin menanyakan kelengkapan atribut razia, dengan nada yang keras’, padahal Irfan selaku wartawan yang di jamin oleh UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers, jelas disebutkan tugasnya menyampaikan informasi yang berkaitan dengan publik.

Dari adu mulut itu terjadilah pemukulan oleh Agus terhadap Irfan sehingga Irfan mengalami luka memar di wajah dan bajunya sampai robek karena di tarik oleh Polisi.

Dari keterangan saksi mata, Taufik (30) tahun, bahwa ia membenarkan adanya pemukulan oleh Satlantas yang bernama Agus terhadap saudara irfan.

“Pemukulan itu terjadi berkali-kali terhadap Irfan sambil ditarik oleh beberapa oknum Polisi untuk di bawah ke kantor Polisi Panda Kabupaten Bima,”ujar Taufik.

Selain itu, Irfan membeberkan yang menyebabkan terjadinya penganiyaan terhadap dirinya oleh oknum Polantas Polres Kabupaten Bima.

“Awalnya saya dari Dompu menuju Kecamatan Sape dengan mengendarai mobil, di pertigaan depan Polres Bima pasnya di persimpangan tiga panda ada razia, saya menyerahkan STNK Mobil dan mentandantangani surat tilang, lalu kemudian saya tanya ke Anggota Satlantas, mana plan informasi razia serta surat-suratnya, eh malah polantas  enggan menjawab, justru malah membentak saya ‘apa hak anda ingin menanyakan kelengkapan atribut razia,"kata Polantas dengan nada yang keras.

“Akhirnya terjadilah percecokan hingga akhirnya saya dipukul berkali-kali. Saya dipukul dibagian pinggang, dagu berkali-kali dan saya ditarik ke dalam kantor Polisi. Saya tanya sama Polisi, saya ini wartawan pak, dan mana atribut serta kelengkapan atas razia ini, Polisi malah nggak percaya saya sebagai wartawan kendati saya tunjukan kartu pers saya, justeru id card saya malah dibuang. Polisi malah dengan santainya mengatakan dengan nada yang menghina ‘Wartawan apa ini yang nggak tau aturan,"ungkap Irfan meniru penghinaan yang dilakukan oleh oknum Polantas.

“Saya masih sakit, terutama di bagian dagu saya, saya nggak bisa makan, sakit sekali. Dibagian pelipis kanan juga bengkak,"ujar Irfan yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua Bidang Riset Teknologi MSDM Pemuda Muhammadiyah Dompu.

Selain itu, Irfan mengatakan jika dirinya sudah melakukan visum dan tinggal menunggu hasilnya saja dan juga dia sudah menyampaikan kejadian itu kepada organisasinya yakni pemuda Muhammadiyah Dompu. (am)

TrendingMore